Jakarta (Antara Babel) - Anda merasa jantung berdebar-debar apalagi
saat tidak di dekat orang yang Anda sukai atau sesuatu yang Anda
khawatirkan?
Waspadalah bisa jadi ini penyakit gangguan irama jantung atau disebut aritmia.
Spesialis
jantung subspesialis aritmia dari RS Jantung dan Pembuluh Darah,
Harapan Kita, Prof. Dr. dr. Yoga Yuniadi, Sp.JP(K), mengatakan berbeda
dari berdebar pada umumnya, berdebar penanda aritmia biasanya punya
irama tersendiri.
"Biasanya berdebarnya
sewaktu-waktu seperti drum, lain kali skip, hilang-hilang atau seperti
ikan yang keluar permukaan. Itu mungkin aritmia," kata dia di Jakarta,
Jumat.
Selain itu, bisa jadi frekuensi
berdebar-debar yang dirasakan cukup panjang. Yoga mengatakan seseorang
berisiko mengalami stroke jika dalam dua hari merasakan frekuensi
debaran cukup panjang yang sama.
"Berdebar
jangan dianggap enteng. Dua hari berdebar, hari ketiga bisa stroke. 48
jam sudah bisa membentuk gumpalan darah yang dilepas ke otak dan
menyebabkan stroke," kata dia.
Berdebar tak
hanya soal denyut jantung yang cepat, tetapi juga ketika denyut
jantungnya lambat, tidak teratur, terasa lebih kuat, ada jeda bahkan
saat terasa sakit dada.
Sementara berdebar
saat Anda jatuh cinta atau bertemu orang yang Anda sukai biasanya tak
merasakan sakit dada dan iramanya relatif teratur.
Selain berdebar, penderita artimia juga terkadang mengalami pusing, merasa ingin pingsan, bahkan mati mendadak.
"Spektrum
penyakit aritmia itu luas dari mulai berdebar sampai mati mendadak. Ada
yang gejalanya stroke. 40 persen aritmia gejala awalnya stroke, karena
timbul gumpalan darah di jantung," tutur Yoga.
Oleh karenanya, saat jantung Anda tiba-tiba berdebar apalagi durasinya panjang segeralah memeriksakan diri ke dokter.
"Berdebar
apalagi memanjang sebaiknya diperiksakan ke dokter. Pasien disarankan
periksakan denyut. Apalagi di usia 60 tahun ke atas," saran Yoga.
Aritmia
merupakan penyakit sistem listrik jantung. Gangguan pada pembentukan
atau penjalaran impuls listrik menimbulkan gangguan irama jantung dam
berdebar berupakan gejala terseringnya.