Jayapura (Antara Babel) - Prajurit TNI dan Polri di Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, bersama warga setempat memusnahkan ladang ganja yang ditemukan di hutan dekat Kampung Ebsibding.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderewasih Letkol Inf M Aidi ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Senin, mengatakan penemuan ladang ganja itu berkat partisipasi warga setempat yang rutin berkoordinasi dengan aparat keamanan.
"Danramil 1702-01/Oksibil Kapten Inf Aprin Paembonan bersama dengan Kepolisian Pegunungan Bintang dan masyarakat sekitar bersama-sama menunju lokasi guna memberantas lahan ganja yang sengaja ditanam oleh oknum warga di pedalaman Kampung Ebsibding, Distrik Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang," katanya.
Ia mengatakan penemuan ladang ganja itu bermula dari laporan Kepala Distrik Oksibil Herman Bamuki kepada Danramil Oksibil yang mengemukakan bahwa terdapat tanaman ganja yang ditanam di lahan tengah hutan Kampung Ebsibding.
"Menindaklanjuti laporan tersebut, Danramil Oksibil berkoordinasi dengan pihak kepolisisan beserta masyarakat sekitar untuk mengecek kebenaran keberadaan lahan ganja tersebut," katanya.
Dengan menggunakan mobil dan sejumlah sepeda motor, kata dia, sekitar lima belas orang personil tim gabungan TNI dan Polri dipimpin oleh Danramil Oksibil menuju ke lokasi untuk mengecek keberadaan ladang ganja itu.
"Setelah menempuh perjalanan sekitar empat puluh lima menit ditambah dengan berjalan kaki menyusuri jalan setapak, akhirnya tim sampai di lokasi. Benar saja, di tempat tersebut ditemukan lahan ganja dengan tanaman ganja lebih kurang sepuluh batang, dengan tinggi sekitar satu meter lengkap dengan tempat persemaian bibit ganja," katanya.
Dibantu oleh masyarakat sekitar, lanjut dia, pohon ganja tersebut dicabut dan dibawa ke Polres Pegunungan Bintang sekaligus dilaksanakan pencarian tanaman ganja lainnya di sekitar lokasi serta berusaha mencari pemilik lahan ganja tersebut.
"Kasus ladang ganja ini sedang dikembangkan oleh pihak kepolisian dibantu Koramil Oksibil dan warga setempat," katanya.
