Koba (Antaranews Babel) - Ketua Partai Gerindra Kabupaten Bangka Tengah, Pahlevi Syahrun menilai ancaman pemakzulan dari Dedy Yulianto yang juga merupakan kader Gerindra terhadap Gubernur Kepulauan Bangka Belitung tidak memiliki dasar.
"Ancaman pemakzulan dari Dedy Yulianto yang juga kader Gerindra tidak berdasar. Saya ingin tanya kepada yang bersangkutan apa dasarnya," kata Pahlevi di Koba, Kamis.
Hal itu dikemukakannya menyikapi komentar Dedy di media massa yang mengeluarkan ancaman akan melakukan pemakzulan atau meminta Erzaldi Rosman mundur karena dinilai gagal menjalankan tugas sebagai Gubernur Babel.
"Ini kan lucu, Erzaldi merupakan tokoh Gerindra dan Dedy yang juga kader Gerindra justru ingin melakukan pemakzulan. Menurut saya secara etika politik juga kurang tepat," ujarnya.
Selain itu, pemakzulan terhadap kepala daerah tidak sembarangan karena diatur dalam undang-undang.
"Ini Erzaldi belum sampai satu tahun menjabat Gubernur Babel, kebijakannya juga tidak ada yang bertentangan dengan hukum. Kalau dikatakan gagal, dimana gagalnya dan saya rasa banyak syarat dan pertimbangan untuk melakukan pemakzulan," katanya.
Menurut Pahlevi, tidak pada tempatnya atau tidak sepantasnya hal itu dilakukan Dedy Yulianto sebagai sesama kader Gerindra.
"Saya rasa tidak pantas sesama kader Gerindra seperti itu, kalau pun ada kebijakan gubernur yang tidak sesuai, kan bisa ditegur dulu secara tertulis atau rapatkan dulu di internal Gerindra sebagai sesama orang Gerindra," katanya.