Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Ketua Umum Jaringan Pengusaha Nasional (JAPNAS), Bayu Priawan Djokosoetono mengatakan kehadiran organisasi itu di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung guna membangun sinergitas bisnis dengan pengusaha di daerah itu.
"Potensi tambang, pertanian, kelautan, hingga wisata banyak dimiliki Bangka Belitung. Potensi-potensi ini harus bisa disinergikan agar dapat dimanfaatkan secara maksimal," katanya di Pangkalpinang, Kamis.
Dia mengatakan, pembentukan Pengurus Wilayah (PW) JAPNAS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan upaya komitmen organisasi ini untuk membangun sinergitas usaha di seluruh wilayah Indonesia.
"Alhamdulillah, hari ini Bangka Belitung bergabung dengan JAPNAS. Entitas kami, sebagai organisasi yang bertujuan membangun sinergitas usaha di seluruh wilayah Indonesia. Kami bukan organisasi politik, maupun `pressure group`. Kami ini `action group`. Kami ingin merubah potensi menjadi hasil yang bisa dinikmati," ujarnya.
Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi, Keanggotaan dan Hukum PP JAPNAS, Reza Irsyad Amini mengatakan kehadiran JAPNAS di Bangka Belitung tidak ada kaitannya dengan berbagai konstestasi politik yang saat ini sedang marak.
"Kami tidak ada hubungannya dengan Pilkada, Pilwako, Pilgub ataupun kontestasi politik lainnya. Kami hadir murni untuk bersinergi dan berjejaring di dunia bisnis," katanya.
Hal tersebut tercermin dalam program-program kerja yang dilaksanakan JAPNAS dalam kurun tiga tahun berdiri.
"JAPNAS tidak ingin hanya mengkritik pemerintah namun tanpa memberikan solusi. Jadi program-program yang kami bikin pun tidak hanya seremonial saja. `Business Matching`, pendataan potensi dan pemetaan bisnis. Program-program seperti inilah yang sering kami dorong," ujarnya.
Ketua Umum PW JAPNAS Provinsi Bangka Belitung, Basit Cinda Sucipto mengatakan semangat untuk membangun sinergitas dengan pengusaha lain inilah yang melatarbelakangi dirinya untuk mengajukan diri menjadi ketua JAPNAS di Babel.
"Bangka Belitung memiliki potensi daratan dan lautan yang kaya. Babel ini masuk kriteria untuk menjadi Bali ke-2. Kami memiliki potensi wisata yang luar biasa. Untuk memaksimalkan potensi wisata ini, kami memerlukan investasi dan sinergi dengan pengusaha-pengusaha dari luar Babel," katanya.
Dalam penyusunan kepengurusannya, dirinya akan benar-benar memilih pengusaha-pengusaha nyata yang memiliki kompetensi.
"Asosiasi pengusaha ya harus diisi oleh mereka yang benar-benar pengusaha. Sebab mereka lebih memahami apa yang dihadapi di dunia bisnis dan bagaimana cara untuk melaluinya. `The Right man In the Right Place`," katanya.
Berita Terkait
Japnas Babel buka peluang usaha bersama pengusaha Thailand
24 September 2019 15:46
Japnas Babel gelar diklat penguatan organisasi
10 April 2019 13:39