"Penyambutan yang dilakukan secara adat istiadat melayu Belitung ini dengan harapan membawa berkah bagi kita semua," kata ketua dewan lembaga adat melayu Belitung, Ramli Said ketika menyambut kedatangan Bupati dan Wakil Bupati Belitung, di Tanjung Pandan, Senin.
Menurut dia, adat istiadat yang telah ada sejak dahulu adalah sebagai modal dasar dalam pembangunan bagi masyarakat untuk masa yang akan datang.
Ia berharap Bupati dan Wakil Bupati Belitung dapat terus melestarikan budaya dan adat istiadat setempat yang sarat nilai, falsafah, serta makna yang mendalam.
"Semoga adat istiadat melayu Belitung ini senantiasa dilestarikan dalam setiap kegiatan," katanya.
Bupati dan Wakil Bupati Belitung tiba di rumah adat Belitung pada Senin (31/12) sore dengan disambut arak-arakan tabuhan rebana.
Kemudian dilaksanakan prosesi penyambutan berupa kata pengantar oleh "mak inang" dan "penghulu gawai" kemudian diserahkan kepada ketua dewan lembaga adat melayu Belitung.
Selanjutnya, Bupati dan Wakil Bupati Belitung menjalani prosesi penaburan beras kunyit, kemudian makan bedulang dengan menu nasi "punar" dan ayam panggang.
Makna tersebut sebagai simbol pelekat rasa persaudaraan yang dihidangkan pada "pahar" atau "perenggun" sebagai makanan khusus bagi mempelai dan apresiasi terhadap orang yang kita cintai.
Selain itu disampaikan juga "petue adat" yang berisikan pesan-pesan kepada Bupati Dan Wakil Bupati Belitung sehingga dapat dipahami dan disebarluaskan.
"Kami berupaya bersinergi dalam membangun kesejahteraan adat dan lembaga adat karena pijakan utama dalam membangun daerah dan masyarakat," kata Bupati Belitung, Sahani Saleh dalam pidato pertama di hadapan masyarakat adat Belitung.