BPBD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berhasil memadamkan kebakaran 55 hektare Hutan Lindung Koba Kabupaten Bangka Tengah, sebagai dampak kemarau dan perubahan iklim el nino di daerah itu.
"Alhamdulillah, semalam red-Rabu (4/10) pukul 00.00 WIB kita berhasil memadamkan kebakaran Hutan Lindung Koba," kata Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Babel Mikron Antariksa di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan kebakaran Hutan Lindung Koba terbakar seluas 55 hektare ini terjadi pada Selasa (3/10/2023) dan tidak jauh dari Kantor Bupati Bangka Tengah, sehingga tim pemadam kebakaran berupaya semaksimal mungkin untuk memadamkan kebakaran tersebut.
"Pemadaman kebakaran hutan lindung yang merupakan lahan gambut, sehingga pemadaman api memakan waktu cukup lama atau selama dua hari," katanya.
Ia berharap pada hari ini, hutan lindung tersebut tidak terbakar lagi, karena kondisi lahan gambut ini sangat rawan terbakar selama musim kemarau ini.
Menurut dia selama musim kemarau ini, kebakaran Hutan Lindung Koba ini terluas dibandingkan karhutla di kabupaten/kota lainnya yang rata-rata di bawah lima hektare.
"Saat ini hampir setiap hari terjadi kebakaran hutan dan lahan, sehingga diharapkan masyarakat tidak melakukan pembakaran lahan," ujarnya.
Ia mengimbau masyarakat tidak melakukan aktivitas yang bisa menjadi penyebab munculnya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di seluruh wilayah Babel.
"Saat ini berbagai aktivitas sepele yang bisa menjadi penyebab karhutla, antara lain membakar sampah, membuang puntung rokok sembarangan di lokasi yang mudah terbakar, membuka lahan untuk berkebun, melakukan aktivitas bakar dengan tidak ditunggu," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Alhamdulillah, semalam red-Rabu (4/10) pukul 00.00 WIB kita berhasil memadamkan kebakaran Hutan Lindung Koba," kata Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Babel Mikron Antariksa di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan kebakaran Hutan Lindung Koba terbakar seluas 55 hektare ini terjadi pada Selasa (3/10/2023) dan tidak jauh dari Kantor Bupati Bangka Tengah, sehingga tim pemadam kebakaran berupaya semaksimal mungkin untuk memadamkan kebakaran tersebut.
"Pemadaman kebakaran hutan lindung yang merupakan lahan gambut, sehingga pemadaman api memakan waktu cukup lama atau selama dua hari," katanya.
Ia berharap pada hari ini, hutan lindung tersebut tidak terbakar lagi, karena kondisi lahan gambut ini sangat rawan terbakar selama musim kemarau ini.
Menurut dia selama musim kemarau ini, kebakaran Hutan Lindung Koba ini terluas dibandingkan karhutla di kabupaten/kota lainnya yang rata-rata di bawah lima hektare.
"Saat ini hampir setiap hari terjadi kebakaran hutan dan lahan, sehingga diharapkan masyarakat tidak melakukan pembakaran lahan," ujarnya.
Ia mengimbau masyarakat tidak melakukan aktivitas yang bisa menjadi penyebab munculnya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di seluruh wilayah Babel.
"Saat ini berbagai aktivitas sepele yang bisa menjadi penyebab karhutla, antara lain membakar sampah, membuang puntung rokok sembarangan di lokasi yang mudah terbakar, membuka lahan untuk berkebun, melakukan aktivitas bakar dengan tidak ditunggu," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023