Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan berupaya menekan biaya transportasi komoditas antarpulau guna mengoptimalkan penanganan inflasi di Negeri Serumpun Sebalai itu.

"Kita akan segera mencari jalan keluar, agar biaya atau ongkos transportasi sembako, sayur mayur dan komoditas lainnya ini tidak tinggi," kata Penjabat Gubernur Kepulauan Babel Safrizal AZ di Pangkalpinang, Rabu.

Ia mengatakan Bangka Belitung merupakan provinsi kepulauan, dimana berbagai komoditas kebutuhan pokok masyarakat masih mengandalkan pasokan dari Pulau Jawa, Sumatera dan daerah lainnya.

Baca juga: Tekan inflasi, Pemprov Babel salurkan 5.000 paket sembako untuk masyarakat Tanjung Pandan

"Kita cukup mengalami hambatan dalam menekan inflasi ini, karena harga komoditas yang bukan dihasilkan di Babel cukup tinggi," ujarnya.

Menurut dia biaya transportasi komoditas yang didatangkan dari luar daerah ini tentunya mempengaruhi harga komoditas tersebut di masyarakat Bangka Belitung.

"Kita daerah kepulauan, sehingga ini menjadi hambatan bagi pemerintah daerah dalam menangani komoditas-komoditas yang bukan diproduksi di daerah ini," katanya.

Baca juga: Pj Gubernur Babel sidak pasar sebagai bukti serius tangani inflasi

Oleh karena itu, Pemprov Kepulauan Babel akan segera mencari jalan keluar agar sektor transportasi ini tidak menimbulkan biaya tinggi terhadap komoditas yang didatangkan dari luar daerah tersebut.

Ia menyatakan penanganan inflasi di Provinsi Kepulauan Babel ini sesuai arahan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Tito Karnavian. Apalagi beberapa bulan terakhir ini, inflasi di Kepulauan Babel berada pada lima tertinggi di Indonesia.

"Ini adalah arahan Mendagri dan kita akan menangani inflasi ini dengan bersinergi semua pihak, termasuk penanganan stunting, kemiskinan ekstrim di daerah ini," katanya.

Baca juga: Gubernur Bangka Belitung petakan komoditas penyumbang inflasi

Pewarta: Aprionis

Editor : Joko Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023