Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) melakukan siaga penuh untuk mewaspadai kebakaran hutan dan lahan (karhutla) selama musim kemarau di daerah itu.
"Kami tidak hanya menyiagakan seluruh personel, tetapi juga peralatan dalam menangani bencana selama musim kemarau ini," kata Kepala BPBD Kepulauan Babel Mikron Antariksa di Pangkalpinang, Sabtu.
Ia mengatakan BMKG telah menyatakan musim kemarau di Indonesia, khususnya Kepulauan Babel, telah terjadi pada Mei dan berlangsung hingga Agustus 2024, sehingga perlu kesiapsiagaan personel dalam mengantisipasi dan menangani karhutla selama musim panas ini.
"Saat ini kami sudah memfokuskan posko penanganan bencana di Kantor BPBD Kepulauan Babel dan tidak lagi di posko lama di bekas Kantor Bandara Depati Amir Pangkalpinang yang lama," katanya.
Baca juga: BPBD: Suhu udara di Babel naik bukan dampak gelombang panas
Ia menyatakan saat ini belum terdeteksi titik panas di wilayah Kepulauan Babel, karena awal musim kemarau tahun ini masih diselingi hujan.
"Untuk saat ini yang kami waspadai kebakaran hutan dan lahan, sementara kekeringan belum, karena masih ada curah hujan ringan hingga sedang di daerah ini," katanya.
Dalam mengantisipasi karhutla ini, lanjut dia, BPBD Kepulauan Babel tidak hanya bersiaga tetapi juga menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak membakar lahan selama musim kemarau.
"Kami mengimbau masyarakat dalam membuka lahan tidak melakukan pembakaran, karena api akan sulit dikendalikan akibat tiupan angin kencang ditambah lagi semak-semak belukar yang mengering selama musim kemarau ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Kami tidak hanya menyiagakan seluruh personel, tetapi juga peralatan dalam menangani bencana selama musim kemarau ini," kata Kepala BPBD Kepulauan Babel Mikron Antariksa di Pangkalpinang, Sabtu.
Ia mengatakan BMKG telah menyatakan musim kemarau di Indonesia, khususnya Kepulauan Babel, telah terjadi pada Mei dan berlangsung hingga Agustus 2024, sehingga perlu kesiapsiagaan personel dalam mengantisipasi dan menangani karhutla selama musim panas ini.
"Saat ini kami sudah memfokuskan posko penanganan bencana di Kantor BPBD Kepulauan Babel dan tidak lagi di posko lama di bekas Kantor Bandara Depati Amir Pangkalpinang yang lama," katanya.
Baca juga: BPBD: Suhu udara di Babel naik bukan dampak gelombang panas
Ia menyatakan saat ini belum terdeteksi titik panas di wilayah Kepulauan Babel, karena awal musim kemarau tahun ini masih diselingi hujan.
"Untuk saat ini yang kami waspadai kebakaran hutan dan lahan, sementara kekeringan belum, karena masih ada curah hujan ringan hingga sedang di daerah ini," katanya.
Dalam mengantisipasi karhutla ini, lanjut dia, BPBD Kepulauan Babel tidak hanya bersiaga tetapi juga menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak membakar lahan selama musim kemarau.
"Kami mengimbau masyarakat dalam membuka lahan tidak melakukan pembakaran, karena api akan sulit dikendalikan akibat tiupan angin kencang ditambah lagi semak-semak belukar yang mengering selama musim kemarau ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024