Staf Ahli Bupati Bangka Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Boy Yandra berpendapat tradisi sembahyang rebut atau Chit Ngiat Pan yang diselenggarakan oleh etnis Tionghoa mampu mendukung sektor kepariwisataan daerah.

Hal itu disampaikan Boy Yandra, saat membuka kegiatan sembahyang rebut di Kelenteng Jaya Bakti Rebo, Sungailiat, Minggu malam.

Ia mengatakan, sembahyang rebut yang dilakukan oleh penganut Konghucu mampu mendukung sektor kepariwisataan daerah karena sebagai warisan budaya turun temurun etnis Tionghoa.

"Budaya di Kabupaten Bangka yang cukup beragam menggambarkan kerukunan umat yang terjaga sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan dalam maupun luar negeri," kata Boy Yandra.

Karena kata Boy Yandra, minat wisatawan berkunjung ke suatu daerah tidak hanya tertarik dengan keindahan alam saja, melainkan dapat pula tertarik dari khas budaya, kuliner dan yang lain.

Ritual sembahyang rebut yang dilaksanakan di setiap kelenteng tanggal 15 bulan ke tujuh dalam kalender imlek, menjadi sarana mendekatkan diri mereka ke tuhannya dan yang penting dapat mempererat rasa kebersamaan.

"Pemerintah Kabupaten Bangka mengapresiasi pelestarian budaya sembahyang rembut sebagai salah satu khasanah budaya yang harus dihargai bersama-sama," katanya.

Ia berharap, melalui ritual sembahyang rebut dapat meningkatkan kebersamaan, kekompakan dan memperkuat sikap toleransi di tengah masyarakat.

Boy Yandra mengajak masyarakat di wilayah Rebo Sungailiat, untuk mendukung semua program pemerintah termasuk ikut menyukseskan Pilkada serentak 2024.

"Dari dukungan semua masyarakat, diharapkan pelaksanaan pilkada nantinya berjalan aman dan lancar serta terpilih pemimpin sesuai pilihan masyarakat untuk lima tahun ke depan," ujar Boy Yandra.

Pewarta: Kasmono

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024