Pangkalpinang  (Antaranews Babel) - Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat nilai impor pada Februari 2018 mencapai 3,3 juta dolar AS atau turun 88,85 persen dibandingkan bulan sebelumnya, karena anjlok impor migas di daerah ini.

"Impor migas tidak lagi mendominasi dengan nilai 1,2 juta dolar AS dan terpaut jauh dibandingkan nonmigas mencapai 2,1 dolar AS," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Darwis Sitorus, di Pangkalpinang, Rabu.

Ia mengatakan impor nonmigas Januari-Februari 2018 didominasi oleh mesin-mesin atau pesawat mekanik yang mencapai 92,25 persen (3,2 juta dolar AS), dan mesin peralatan listrik (HS 85) 161 ribu dolar AS.

Urutan golongan barang berdasarkan peran tertinggi berikutnya adalah benda dari besi dan baja (HS 73) 41 ribu dolar AS, produk keramik (HS 69) 31 ribu dolar AS, dan tembaga (HS 74) 24 ribu dolar AS.

"Peran lima golongan barang tersebut terhadap impor nonmigas Kepulauan Bangka Belitung sebesar 99,58 persen," katanya lagi.

Menurut Darwis, Malaysia masih sangat kuat dalam peran impor daerah ini. Selama Januari-Februari 2018 nilai impor dari

Negeri Menara Kembar ini sebesar 29,9 juta dolar AS atau berperan 91,37 persen.

"Posisi Malaysia masih mantap di peringkat pertama peran impor tahun ini," ujarnya.

Selanjutnya impor dari Tiongkok, Vietnam, Singapura, dan Belanda menempati posisi kedua hingga kelima secara berurutan.

"Meskipun tidak ada impor langsung dari Vietnam, Singapura, dan Belanda pada Januari, tetapi impor Februari cukup besar dari ketiga negara tersebut. Tercatat sekitar 1,7 juta dolar AS impor langsung dari ketiga negara tersebut," katanya pula.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018