Pangkalpinang (ANTARA) - Komisi IV Dewan Perwakilan Daerah Provinsi Kepuluan Bangka Belitung, menerima kunjungan mahasiswa Bangka Belitung yang pernah mengikuti program pendidikan kuliah dan magang kerja di Taiwan.
"Kita menerima kunjungan mereka yang ingin menyampaikan beberapa masalah yang di alami saat masih berstatus sebagai mahasiswa. Namun saat ini status mereka bukanlah mahasiswa lagi karena mereka sudah resign," kata Wakil Ketua Komisi IV DPRD Babel, Tanwin usai menerima audiensi mahasiswa tersebut, di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan, beberapa hal yang disampaikan keenam mahasiswa tersebut bukanlah permasalahan yang urgent, hanyalah pendapat kecil dan tidak penting.
"Harusnya mereka paham bahwa beasiswa itu hanya satu tahun dan selanjutnya dari penghasilan magang yang mereka lakukan, pesan saya jangan cengeng kita kan dinegeri orang," ujarnya.
Sementara Ari, Perwakilan dari mahasiswa tersebut mengatakan, ada 25 poin permasalahan yang ingin mereka sampaikan dihadapan wakil rakyat dan Kepala Dinas Pendidikan.
Salah satu point tersebut yakni program belajar dan magang yang tidak seimbang dan suasana belajar yang tidak kondusif sehingga para mahasiswa merasa tidak di perlakukan seperti mahasiswa namun sebagai buruh.
"Terkait program kuliah dan magang ini perjalanannya memang diluar seperti yang di janjikan, apalagi saat ini sudah ada 21 mahasiswa yang dipecat sehingga bingung mau bayar kebutuhan dan kewajiban disana," ujarnya.
Andini, salah satu perwakilan mahasiswa juga mengatakan, program kuliah dan magang kerja tersebut tidak seperti yang dijanjikam oleh pemerintah daerah karena kenyataannya mereka lebih banyak menderita karena harus menghabiskan waktu dengan bekerja, bukan belajar sebagai mahasiswa.
"Kita sangat menyesali mengikuti program pendidikan ini karena sistem belajarnya sangat berantakan dan tidak seperti yang dijanjikan oleh pemprov Babel bahwa kita akan lebih banyak kuliah dari pada kerja," ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan, M. Sholeh, menjelaskan bahwa Dinas Pendididkan Babel tidak melakukan penyeleksian dalam program pendidikan ini karena sifatnya hanya membantu.
"Kita tidak pernah melakukan seleksi karena sifatnya hanya membantu dan memfasilitasi, terkait sesi wawancara yang dilakukan itu sifatnya membantu karena komunikasi yang sulit disebabkan beda bahasa," ujarnya.
Komisi IV DPRD Babel audiensi bersama mahasiswa program pendidikan di Taiwan
Kamis, 28 Maret 2019 12:59 WIB