Pangkalpinang (ANTARA) - Kepolisian Daerah Kepulauan Bangka Belitung mendata dan mengidentifikasi masyarakat di provinsi penghasil bijih timah itu mengikuti aksi massa "people power" menolak hasil Pemilu 2019 di Jakarta.
"Saat ini sebanyak 28 orang masyarakat Babel sudah berangkat ke Jakarta untuk mengikuti aksi "people power," kata Kapolda Provinsi Kepulauan Babel Brigjen Pol Istiono di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan jauh-jauh hari, Polda dan tokoh-tokoh masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah mengimbau agar masyarakat tidak ikut aksi 22 Mei 2019.
"Mudah-mudahan tidak ada lagi masyarakat yang pergi ke Jakarta untuk mengikuti aksi tersebut," ujarnya.
Menurut dia aksi massa menolak hasil Pemilu 2019 seharusnya tidak ada gunanya, karena semua sudah sesuai regulasi dan mekanisme yang berlaku.
"Kita berharap masyarakat yang berangkat ini tidak terlibat dalam aksi penolakan hasil pesta demokrasi tahun ini yang berjalan aman, tertib dan damai," katanya.
Ia berharap masyarakat yang ikut aksi ini selamat dan menyampaikan aspirasi sesuai hukum berlaku.
"Mereka ini kan masih warga kita, jadi kita tetap memikirkan keselamatan warga yang ikut-ikutan aksi 'people power' ini," katanya.
Berita Terkait
Diperiksa sebagai saksi, Amien Rais tunjukkan buku Jokowi People Power
24 Mei 2019 13:17
Akademisi : Gerakan 'People Power' bentuk kekhawatiran sebagian kalangan
22 Mei 2019 10:50
MUI Bangka Barat imbau warga tidak terlibat "people power"
21 Mei 2019 15:52
Polda Babel berangkatkan Brimob bantu amankan DKI
21 Mei 2019 14:03
Tokoh masyarakat Babel tolak aksi "people power"
21 Mei 2019 12:43
Ketua Masjid Baiturahman Bangka ajak masyarakat tolak "people power"
20 Mei 2019 17:32
Tokoh masyarakat Babel tolak gerakan people power
16 Mei 2019 21:49
Tokok Agama Belitung ajak masyarakat tolak gerakan "People Power"
15 Mei 2019 19:05