Jakarta (Antara Babel) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Senin pagi belum bergerak nilainya atau stagnan di posisi Rp11.965 per dolar AS.
"Nilai tukar rupiah bergerak stabil di tengah sentimen yang bervariasi di tengah ekspektasi kenaikan suku bunga bank sentral AS (Fed rate) dan ekspektasi pemilu presiden Indonesia yang berjalan lancar," kata Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada di Jakarta, Senin.
Menurut dia, pelaksanaan pemilu presiden yang berjalan aman akan membuat investor nyaman berinvestasi dan dapat memicu arus modal mask ke dalam negeri pada semester kedua 2014 ini.
Meski demikian, lanjut dia, posisi rupiah masih rentan terkoreksi menyusul kekhawatiran masih adanya potensi peningkatan tensi geopolitik di Irak sehingga dapat mendorong harga minyak mentah dunia naik.
"Harga mMinyak mentah dunia yang naik akan membuat perbaikan defisit neraca perdagangan Indonesia tertahan, kondisi itu yang dikhawatirkan pelaku pasar terhadap Indonesia sehingga rupiah masih rentan terkoreksi," katanya.
Di sisi lain, ia menambahkan bahwa pelaku pasar sedang memantau kebijakan stuktural terkait penjagaan laju inflasi menjelang bulan puasa dan lebaran.
"Faktor itu juga cenderung akan memicu tren depresiasi nilai tukar rupiah ke depannya," katanya.