Sungailiat, Bangka (ANTARA) - Pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) mendukung terwujudnya Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) di Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, kata Bupati Bangka Mulkan.
"Rusunawa yang dibangun di Lingkungan Nelayan II Sungailiat akan membantu menyelesaikan permukiman yang kumuh padat penduduk," kata dia di Sungailiat, Kamis, saat meninjau gedung rusunawa.
Program Kotaku, kata dia, salah satu strategi untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap infrasruktur dan pelayanan dasar di permukiman kumuh perkotaan, dengan salah satu cara membangun rusunawa yang layak huni, produktif, dan berkelanjutan.
Tercatat 49,27 hektare permukiman kumuh di Kabupaten Bangka yang tersebar di Kelurahan Sungailiat dan Kelurahan Mantung.
Untuk mewujudkan program tersebut, Pemerintah Kabupaten Bangka telah menyusun rancangan program pembangunan jangka menengah 2019-2023.
Ia menjelaskan salah satu isu strategis yang mengemuka adalah ketersediaan prasarana dan sarana yang belum memadai yang dipengaruhi oleh konektivitas inter dan intra wilayah yang belum optimal.
"Pelayanan kesediaan air minum sanitasi dan penyehatan lingkungan masih rendah, penyediaan perumahaan rakyat masih terbatas dan rendahnya rasio elektrifikasi," kata dia.
Dia mengatakan salah satu penyebab permukiman kumuh adalah taraf ekonomi masyarakat yang masih rendah, terutama di daerah yang padat dengan penduduk.
Rusunawa yang dibangun di Lingkungan Nelayan II Sungailiat menyerap dana mencapai Rp11 miliar bersumber dari APBN. Bangunan rusunawa itu memiliki tiga lantai dengan 42 kamar yang cukup representatif.
"Setelah rusunawa tersebut diserahkan dari pemerintah pusat ke Pemerintah Kabupaten Bangka. Kami akan segera menerbitkan peraturan bupati untuk mengatur pemanfaatannya," kata Bupati Mulkan.