Pangkalpinang (ANTARA) - Sebanyak 70 Pendidik Anak Usia Dini mengikuti pelatihan jurnalistik dan membuat dongeng, guna meningkatkan kompetensi dan semangat literasi para pendidik anak usia dini agar mampu membuat karya nyata untuk tumbuh kembang anak.
"Kegiatan ini kita buat untuk meningkatkan semangat literasi agar mereka pendidik PAUD gemar menulis, khususnya menulis dongeng untuk Anak-anak," kata Bunda PAUD Babel, Melati Erzaldu di Pangkalpinang.
Ia mengatakan, dongeng adalah cerita yang singkat untuk diketahui Anak-anak, namun sulit untuk dibuat. Oleh karena itu para Pendidik harus terus dilatih untuk mengasah bakat dan kemampuannya.
"Saya akan terus berusaha mengumpulkan pendidik PAUD untuk menggelar kegiatan seperti ini meski dengan keterbatasan, karena kewenangan PAUD ada di Kabupaten/kota," ujarnya.
Baca juga: 61 Bunda PAUD se-Babel ikuti rakor program kerja PAUD
Viska Yolensia, Narasumber dan Guru Bahasa Arab Man 1 Bangka sekaligua narasumber materi membuat dongeng dalam kegiatan ini mengatakan, materi yang disajikan berkisar tentang cerita anak, khususnya yang biasa dijumpai Anak-anak, seperti tumbuhan, hewan dan tokoh atau sosok orang yang dikagumi.
"Dengan mengikuti pelatihan ini, pendidik PAUD diharapkan bisa membuat cerita sendiri dengan nalar dan idenya masing-masing dan saling bercerita menggunakan gaya masing-masing," ujarnya.
Menurut Viska, kemampuan para Pendidik PAUD di Babel dalam membuat cerita dongeng masih minim, namun untuk mempraktekkannya dari hasil yang sudah ada atau mendongeng, tidak perlu diragukan lagi.
"Pelatihan seperti ini sangat diperlukan untuk mengasah kemampuan menulis dan mendongeng mereka, agar nanti Anak didik juga terbiasa untuk menulis," ujarnya.
Dengan membuat dongeng dan gemar menulis, para pendidik PAUD dapat melatih diri menjadi seorang penulis, hingga nanti Babel memiliki buku sendiri dari hasil dongeng para pendidik PAUD.
"Kita harap kegiatan ini berkelanjutan, agar nanti Babel punya buku dari hasil karya pendidik PAUD yang bisa disebarkan menjadi bahan literasi ke PAUD masing-masing, karena selama ini buku yang ada hanya beli dan dapat bantuan," ujarnya.