Muntok (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung memperkirakan kebutuhan hewan kurban untuk perayaan Idul Adha 1435 Hijriah di daerah itu mencapai 1.000 ekor.
"Kami perkirakan akan mencapai 1.000 ekor yang terdiri dari kambing dan sapi seiring meningkatnya jumlah penduduk dan kesejahteraan warga di daerah ini," ujar Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Bangka Barat, Sri Mulyono Basuki di Muntok, Selasa.
Ia menjelaskan, seluruh kebutuhan hewan kurban tersebut akan dipenuhi oleh para pedagang yang mengambil dari luar daerah, yaitu dari Pulau Sumatera dan Jawa.
"Peternak lokal belum mampu memenuhi kebutuhan tersebut karena masih fokus pada budidaya atau perbanyakan populasi hewan ternak, bukan pada penyediaan ternak potong untuk memenuhi konsumsi," katanya.
Ia mengatakan, dari hasil pemantauan sementara diperkirakan persediaan hewan kurban di daerah itu sudah mencukupi, namun kalaupun ada kekurangan diperkirakan tidak begitu banyak jumlahnya.
"Dari pemantauan di pedagang besar dan rumah potong, mereka sudah siap sejak beberapa waktu lalu, mereka sudah bisa memperkirakan kebutuhan hewan kurban sejak awal, jadi tidak perlu dikhawatirkan akan terjadi kekurangan pasokan," katanya.
Ia mengatakan, perkiraan kebutuhan ternak itu berdasarkan kebutuhan yang disalurkan pada perayaan tahun sebelumnya yang mencapai sebanyak 860 ekor, terdiri dari 283 ekor sapi dan 577 ekor kambing di seluruh enam kecamatan.
Realisasi pemotongan hewan kurban pada hari raya Idul Adha 2013, Kecamatan Muntok 92 ekor sapi dan 115 ekor kambing, Kecamatan Simpang Teritip 25 ekor sapi dan 54 kambing, Kecamatan Jebus 42 ekor sapi dan 90 ekor kambing, Kecamatan Kelapa 40 ekor sapi dan 110 kambing, Kecamatan Parittiga 34 sapi dan 89 ekor kambing, serta Kecamatan Tempilang 50 ekor sapi dan 119 ekor kambing.
"Meskipun ada peningkatan, namun jumlahnya kami perkirakan masih di angka 1.000 ekor," katanya.
Untuk memenuhi kebutuhan hewan kurban, katanya, peternak perorangan maupun kelompok di daerah itu belum mampu dan jika tetap dipaksanakan, dikhawatirkan akan menghabiskan stok ternak daerah itu.
"Populasi ternak sapi di seluruh enam kecamatan sekitar 1.400 ekor dan sebagian besar adalah sapi betina produktif, kami tidak akan mengurangi stok tersebut," kata dia.