Jakarta (ANTARA) - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyarankan kepada para orang tua untuk melatih anak menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah berbagai macam penularan penyakit, termasuk COVID-19, guna mengantisipasi era "new normal" atau tatanan normal baru di tengah pandemi virus corona jenis baru itu.
"Harus ada pembiasaan dengan cara dilatih," kata Komisioner Bidang Pendidikan KPAI Retno Listyarti saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan anak-anak perlu dilatih untuk membiasakan diri dengan perilaku hidup bersih dan sehat serta kebiasaan-kebiasaan seperti memakai masker dan rutin mencuci tangan dengan sabun sehingga terhindar dari penularan berbagai macam penyakit, termasuk COVID-19."
Pakai masker itu butuh latihan. Sehingga anak-anak perlu dilatih bagaimana caranya memakai masker dengan benar. Pertama 30 menit. Berikutnya ditambah 10 menit setiap hari. Sehingga ketika mereka masuk sekolah, anak-anak sudah terbiasa memakai masker dalam waktu lama," katanya.
Selain perlunya memakai masker dibentuk sebagai suatu budaya, anak-anak juga perlu diberi tahu tentang tujuan utama memakai masker sebagai suatu keperluan di tengah pandemi COVID-19, sehingga mereka tidak dengan mudah melepasnya ketika beraktivitas di luar rumah.
"Anak-anak harus diberi pengetahuan kenapa mereka harus memakai masker. Karena mereka harus melindungi diri ketika ada orang di sekitar yang bersin, batuk dan sakit, sehingga mereka tidak tertular," kata Retno.
Selanjutnya, anak-anak juga perlu diajak untuk rutin mencuci tangan dengan sabun sehingga terhindar dari penularan melalui tangan.
"Orang tua jangan cuma nyuruh cuci tangan, tetapi mereka juga perlu mengajarkan tekniknya mencuci tangan dengan sabun secara benar. Kalau perlu dibuat alarm waktu untuk mencuci tangan," katanya.
Kebiasaan-kebiasaan tersebut perlu diajarkan atau dilatih lebih dini sehingga mereka bisa lebih siap beradaptasi dengan situasi normal baru ketika masuk sekolah atau ketika berinteraksi dengan orang lain.
"Jadi disiapkan. Orang tua itu tugasnya menyiapkan anak-anak untuk bisa menghadapi itu. Ajarkan mereka, didik mereka, contohkan mereka," demikian Retno Listyarti.