Pangkalpinang (Antara Babel) - Puluhan mahasiswa yang menggabungkan diri dalam Forum Komunikasi Mahasiswa (Forkoma) Babel, menuntut, Fraksi PDI Perjuangan di DPRD Babel memberi penjelasan mengenai kebijakan Presiden Jokowi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).
"Kami meminta Fraksi PDI Perjuangan di DPRD Babel menemui kami dan memberi keterangan mengenai kenaikan BBM yang menyengsarakan rakyat," ujar Anggota Mahasiswa Himpunan Islam (HMI) Babel, Amir Husin, dalam aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Babel, Selasa.
Ia mengatakan, kenaikan harga BBM yang diumumkan Presiden Joko Widodo pada Senin (18/11) malam, telah menyengsarakan rakyat Indonesia.
"Kasihan masyarakat pak. Bensin naik, semua harga-harga naik. Kami meminta Fraksi PDI Perjuangan Babel menemui kami dan memberikan keterangan kepada kami," katanya.
Namun sayang, hingga satu jam aksi unjuk rasa mahasiswa yang dimulai pada pukul 10.00 WIB, tidak satupun anggota DPRD Provinsi Babel dari Fraksi PDI Perjuangan, hadir untuk menemui para mahasiswa.
"Kami mohon maaf, tadi malam rekan-rekan DPRD bekerja hingga subuh membahas anggaran 2015. Namun aspirasi kawan-kawan mahasiswa akan kami sampaikan ke rekan-rekan Fraksi PDI Perjuangan Babel," ujar Wakil Ketua DPRD Provinsi Babel, dari Fraksi PPP, Amri Cahyadi.
Amri mengatakan, dirinya setuju dengan aspirasi yang disampaikan para mahasiswa, mengenai keberatan akan kenaikan harga BBM.
"Saya secara pribadi menyetujui hal-hal yang disampaikan mahasiswa. Memang sangat dilematis. Kami juga mempertanyakan seperti apa kompensasi yang ditawarkan pemerintah pusat bagi rakyat atas kenaikan BBM ini. Sampai sekarang saya tidak tahu," ujarnya.
Aksi unjuk rasa puluhan mahasiswa Forkoma Babel di DPRD Babel, sempat memanas, saat mahasiswa berupaya masuk ke dalam gedung DPRD namun dihadang puluhan anggota Satpol PP Provinsi Babel.
Namun aksi dapat diredam oleh mahasiswa, yang kemudian memilih berorasi sembari meminta anggota DPRD Babel dari Fraksi PDI Perjuangan Babel untuk datang menemui para mahasiswa.
