Bangka Tengah (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan bersama warga Kampung Dul menggelar gerakan menanam 500 bibit durian berkualitas di kawasan destinasi wisata hutan Bukit Pinter, guna melestarikan objek wisata alam daerah itu.
"Gerakan tanam pohon durian ini sebagai bentuk dukungan pemerintah provinsi melestarikan objek wisata alam yang dikelola warga desa ini," kata Erzaldi Rosman Djohan usai menanam pohon durian di kawasan destinasi wisata Bukit Pinter Kampung Dul, Minggu.
Ia mengatakan sebanyak 500 bibit durian yang ditanam di kawasan objek wisata hutan Bukit Pinter Desa Kampung Dul, Kabupaten Bangka Tengah ini diantaranya 250 bibit durian dumasi dan 250 bibit durian super tembaga, sehingga dapat menambah kelestarian dan kunjungan wisatawan lokal, nasional dan internasional.
"Kami mengapresiasi dan mendukung warga yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Peduli Wisata (Gempita) yang tengah mempersiapkan sebuah destinasi wisata hutan ini," ujarnya.
Ia mengajak dan mengingatkan warga desa untuk menjaga kelestarian alam salah satunya adalah dengan menanam pohon bermanfaat untuk peningkatan perekonomian keluarga pasca pendemi COVID-19.
"Satu orang minimal tiga pohon duria. Di mana lokasi tanamnya ? Nanti koordinasi dengan Gempita," katanya.
Ketua Yayasan Arrahman Arrahim sekaligus koordinator gerakan tanam pohon ini, Murod Samid mengatakan gerakan tanam pohon ini selain untuk melestarikan alam juga untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Gerakan ini dibentuk untuk mengelola dan melestarikan aset desa yang ada. Ini juga karena Covid-19, awalnya gerakan kita membersihkan masjid, tapi karena Covid jadi kita alihkan ke sini," katanya.
Menurut dia, Kawasan Bukit Pinter ini memiliki arena bumi perkemahan, tempat parkir, pos jaga serta arena permainan flying fox. Untuk bumi perkemahan sendiri pihak Gempita tidak menarik biaya sewa tempat, hanya meminta biaya parkir seikhlasnya.
Sementara itu, untuk permainan flying fox pihaknya menarik biaya per orang sebanyak Rp 5.000 pada hari kerja dan Rp 10.000 pada akhir pekan.
"Alhamdulillah, pengunjung wisata hutan ini cukup ramai, apalagi pada akhir pengunjung akhir pekan pengunjung mengalami peningkatan, sehingga dapat meningkat ekonomi warga desa ini," katanya.
Berita Terkait
Wisman dari 70 negara telah kunjungi Hutan Pelawan Namang
5 Mei 2024 13:23
Jejak sejarah Menumbing dan asa sejahtera
30 Juni 2023 15:07
Pemkab Bangka Barat ajukan izin pengelolaan kawasan Pantai Jerangkat
23 Mei 2022 14:23
Menparekraf inginkan hutan Juru Seberang Babel jadi destinasi wisata
6 Februari 2021 15:21
PT Timah bangun jembatan 95 meter di kawasan wisata hutan manggrove Kurau
12 Januari 2021 11:30
Pemprov Babel optimalkan hutan wisata untuk tingkatkan pendapatan daerah
19 September 2020 00:45
Pelaku UMKM Bangka Tengah Kembangkan Objek Wisata Lada Edukasi
22 November 2019 19:32
Warga Desa Namang bangun kawasan wisata Jembatan Pengantin
21 November 2019 20:01