Mentok, Bangka Barat (ANTARA) - Pemuda kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melakukan kampanye peduli kelestarian lingkungan melalui karya sastra.
"Karya buku antologi cerpen Pepelingasih ini kami terbitkan sebagai salah satu upaya kami untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar semakin peduli terhadap kelestarian lingkungan, terutama di Babel," kata pegiat lingkungan Orie Fachridho Hermawan di Mentok, Sabtu.
Menurut pendiri komunitas Recycling Generation Babel tersebut, penerbitan buku antologi puisi tersebut dilakukan sebagai salah satu cara untuk memancing generasi muda agar semakin giat membaca buku sekaligus memacu kreativitas berkarya melalui berbagai media yang disenangi.
"Sudah cukup lama dunia literasi ini saya tekuni karena kesenangan dalam membaca dan menulis, dorongan kawan-kawan juga memotivasi saya berani menerbitkan buku ini," ujarnya.
Ia menjelaskan, buku tersebut merupakan salah satu karya yang diikutkan dalam lomba yang diselenggarakan Kementerian Pemuda dan Olahraga tingkat nasional dengan topik lingkungan.
Orie Fachridho mewakili Babel mengikuti lomba tersebut dalam bidang literasi dan pada lomba tahunan itu berhasil menembus 15 besar tingkat nasional.
Dari hasil lomba tersebut, karya Orie Fachridho difasilitasi untuk dijadikan buku oleh Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemepora bersama tim panitia yang dikoordinasi IKAPI.
"Keterbatasan bukan menjadi penghalang untuk berprestasi, kami berharap pencapaian ini bisa memberikan motivasi lebih kepada diri saya dan kawan-kawan yang saat ini masih terus bergerak di bidang kelestarian lingkungan," katanya.
Menurut dia, karya sastra juga bisa digunakan dalam aksi mengampanyekan kepedulian terhadap lingkungan dengan cara menginspirasi generasi muda untuk memulai dari hal-hal kecil dan meningkatkan minat baca yang mulai luntur seketika dari perkembangan teknologi saat ini semakin cepat mengalami perubahan.
Buku antologi cerpen ini merupakan kisah yang bermuara dari suara hati yang ikut pilu dan menangis bersama keadaan semesta. Ada hasrat untuk melakukan perubahan dan perbaikan nyata pada bumi yang ditempati.
Karya kecil yang dibungkus dengan cinta pada lingkungan melahirkan sebuah gerakan nyata yang disebut dengan pemuda peduli lingkungan asri dan bersih (Pepelingasih) Indonesia.
"Dari gerakan itu hadir pula gerakan yang menyentuh ranah perkembangan kemampuan berbahasa atau literasi tulis dan baca yang dipadukan dengan gerakan lingkungan, semoga melalui karya ini bisa membuka pemahaman kita mengenai pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan," katanya.
Ia berharap dengan adanya buku ini bisa berdampak pada kesadaran masyarakat untuk lebih menghargai sesuatu yang sederhana tetapi bisa memberikan perubahan dan menginspirasi generasi muda agar lebih semangat dalam meraih mimpi.