Mentok, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendorong setiap pemerintah desa untuk menyiapkan wisma karantina guna mendukung upaya bersama memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
"Ketersediaan wisma karantina tingkat desa dan kelurahan penting dilakukan dan akan bermanfaat saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro, seluruh warga yang sudah dinyatakan positif menjalani isolasi di tempat itu untuk meminimalkan potensi penularan COVID-19," kata Plh Bupati Bangka Barat M Soleh di Mentok, Sabtu.
Dalam penyediaan wisma karantina tingkat desa, Pemkab Bangka Barat melalui Satgas Percepatan Pengendalian COVID-19 akan terus melakukan pendampingan agar bisa berjalan sesuai aturan pelayanan kesehatan kepada para pasien yang diisolasi.
Rencana penyediaan wisma karantina pasien COVID-19 di tingkat desa itu menindaklanjuti hasil rapat koordinasi lintas sektor yang dilakukan untuk merespons lonjakan kasus yang terjadi dalam 10 hari terakhir di Bangka Barat.
Menurut dia, lonjakan kasus baru warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 perlu ditangani bersama dan hal itu sesuai dengan instruksi dari Kemendagri Nomor 9 Tahun 2021 yang diterbitkan pada 19 April 2021 yang menyebutkan Provinsi Bangka Belitung termasuk salah satu provinsi yang diinstruksikan menerapkan PPKM skala mikro guna pengendalian dan penanganan pandemi COVID-19.
"Dalam pelaksanaannya, PPKM skala mikro perlu mengoptimalkan Posko Penanganan COVID-19 tingkat desa dan kelurahan, salah satunya menyediakan wisma karantina agar pengawasan pasien terpusat," ujarnya.
Menurut dia, beberapa desa/kelurahan akan diterapkan PPKM skala mikro karena jumlah kasus melebih 10 orang dalam sepekan terakhir, yaitu Sungaidaeng, Sungaibaru, Belolaut, Kundi, Jebus, Ranggiasam, Sekarbiru, Tempilang, Tumbekpetar dan Desa Mislak.
Juru Bicara Satgas COVID-19 Kabupaten Bangka Barat M Putra Kusuma meminta agar semua pihak bekerja sama dalam menangani lonjakan kasus tersebut dan tidak perlu lagi disembunyikan.
"Tidak ada yang perlu disembunyikan semuanya transparan dan semua pihak harus ikut andil dalam penanganan, pengawasan dan membantu sesama warga agar virus tidak semakin menyebar," kata Putra.
Oleh karena itu perlu didorong untuk mengaktifkan kembali posko-posko yang ada di tingkat desa, terutama desa yang sudah masuk dalam zona merah dengan melengkapi penyediaan wisma karantina di masing-masing desa.
"Perlu sinergisitas untuk penanganan pasien dan penggencaran sosialisasi agar warga semakin paham dan disiplin menjalankan anjuran pemerintah dalam upaya meminimalkan risiko penyebaran virus," katanya.
Berita Terkait
Menko PMK ajak pemudik lengkapi vaksinasi dan booster cegah COVID-19
23 Desember 2023 20:29
Orang bergejala flu perlu pakai masker guna cegah penularan COVID-19
14 Desember 2023 21:24
KKP minta jamaah calon haji Babel gunakan masker cegah COVID-19
4 Juni 2023 12:05
Kemenkes minta prokes diaktifkan lagi untuk cegah lonjakan COVID-19
21 April 2023 14:37
Babel optimalkan vaksinasi booster cegah lonjakan COVID-19
17 Februari 2023 09:20
Satgas Bangka ajak masyarakat bersatu mencegah COVID-19
17 Desember 2022 16:46
Upaya lawan dan cegah COVID-19 bagi pasien kanker
16 Desember 2022 18:45
Perkuat prokes guna cegah risiko penularan subvarian BN.1
9 Desember 2022 15:58