Pangkalpinang (Antara Babel) - Perusahaan Listrik Negara (PLN), Wilayah Bangka Belitung, saat ini sedang berencana mengembangkan biogas dan biomassa dari limbah perkebunan kelapa sawit yang ada di Babel untuk menambah pasokan energi listrik di daerah itu.
"Bangka Belitung memiliki potensi sumber daya energi terbaru, salah satunya berasal dari limbah perkebunan sawit. Namun Pemanfaatan limbah tersebut sampai saat ini masih sekitar 1,5 persen saja," kata Humas PT PLN wilayah Babel, Nangcik, di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan, Bangka Belitung memiliki areal perkebunan kelapa sawit seluas 200 ribu hektar yang terdiri dari lahan milik rakyat maupun milik perusahaan swasta.
"Dengan lahan kebun sawit seluas itu, dipastikan limbah sawitnya cukup banyak dan bisa digunakan untuk mengembangkan biogas tersebut," katanya.
Ia menjelaskan, program pengembangan biogas itu sudah dimulai sejak 16 Oktober 2014 dan diperpanjang hingga September tahun ini berdasarkan peraturan menteri ESDM No 27 Tahun 2014.
"Untuk harga jual tenaga listrik Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa dan Biogas ini ditetapkan sebesar Rp 1.725,00/kWh hingga Rp 2.250,00/kWh," ujarnya.
Ia menyebutkan, hingga kini sudah ada enam perusahaan mengajukan proposal ke pihak PLN untuk memanfaatkan potensi biogas dan biomassa limbah kelapa sawit tersebut.
"Saat ini sudah ada perusahan kelapa sawit yang pembangkit listriknya menggunakan biogas dari limbah sawit yakni PT AANE dengan kapasitas 1,2 mega watt (MW), di Desa Jangkang, Kecamatan Dendang, Kabupaten Belitung Timur," katanya.
Ia mengatakan, di Bangka Belitung potensi penambahan daya listrik ada sekitar 70 mega watt diantaranya 20 mega watt biomassa dan 50 mega watt dari biogas. Daya tersebut hampir separuh dari kebutuhan sekarang ini.
"Dengan adanya pasokan listrik dari biogas dan biomassa nantinya, kebutuhan listrik di Bangka Belitung bisa terpenuhi secara keseluruhan," ujarnya
PLN Babel Kembangkan Biogas Limbah Kelapa Sawit
Rabu, 8 Juli 2015 21:25 WIB
"Bangka Belitung memiliki potensi sumber daya energi terbaru, salah satunya berasal dari limbah perkebunan sawit.