Pangkalpinang (ANTARA) - Kementerian Perdagangan mengingatkan kepada seluruh pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk bisa menjaga kualitas, kuantitas dan kontinuitas produk agar usaha yang dijalankan bisa berkelanjutan.
"Tiga hal itu masih menjadi permasalahan mendasar yang sering kita jumpai di lapangan, kami berharap para pelaku usaha bisa menjaga dan terus berbenah agar tidak ditinggalkan konsumen," kata Koordinator Bidang Pengembangan Produk Lokal Direktorat Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Kukuh Sri Harjanto di Pangkalpinang, Selasa.
Menurut dia, seringkali terjadi UMKM tidak mampu memenuhi target jumlah produksi atau kualitas produk yang dihasilkan di bawah standar, serta perjalanan usaha yang tidak berkesinambungan karena kendala modal, omzet rendah, dan kurangnya kepercayaan dari masyarakat sehingga pemasaran menjadi tidak maksimal.
Dengan adanya permasalahan mendasar tersebut, Pemerintah Pusat bersama dengan Pemerintah Daerah secara rutin terus melakukan pendampingan dan pembinaan kepada para pelaku UMKM, baik dari sisi produksi, manajemen, pemasaran hingga desain kemasan.
"Peningkatan keterampilan pelaku usaha ini terus kami lakukan di seluruh Indonesia, salah satunya yang kita laksanakan di Babel dalam dua hari ini bersama puluhan pelaku UMKM yang digelar di Pangkalpinang," ujar Kukuh Sri Harjanto.
Menurut dia, berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM pada Januari 2022, jumlah pelaku UMKM di seluruh Indonesia mencapai 64.194.056 unit dan diproyeksikan akan terus bertambah.
UMKM menempati porsi 99,9 persen dari total populasi usaha aktif, menyerap 96,9 persen total tenaga kerja, dan menyumbang 61,07 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
Selain itu, ujar dia, UMKM berkontribusi sebesar 15,6 persen terhadap ekspor dan menghimpun 60 persen total investasi. "Demikian krusial peran UMKM hingga pemerintah Indonesia memberikan perhatian khusus dalam program Percepatan Ekonomi Nasional (PEN) agar UMKM mampu tetap eksis menghadapi pandemi COVID-19 dan diharapkan terus berkembang dan maju," katanya.
Dia menambahkan, pada tahun 2022 UMKM juga menjadi prioritas dalam alokasi anggaran PEN untuk mendorong pemulihan ekonomi yang lebih cepat.
"Untuk itu, kami berharap tiga permasalahan utama yang sering di hadapi pelaku UMKM bisa terus diperbaiki sehingga kepercayaan masyarakat semakin meningkat dan berdampak positif pada pemasaran yang maksimal," katanya.
Kemendag ingatkan pelaku UMKM jaga kualitas-kuantitas-kontinuitas
Selasa, 29 Maret 2022 21:38 WIB