Manggar, Babel (ANTARA) - Pejuang kemerdekaan dari Pulau Belitung, HAS Hanandjoedin, terus diusulkan untuk menjadi pahlawan nasional, karena dinilai memiliki jasa yang cukup besar terhadap bangsa.
"Kita terus usulkan, berbagai data pendukung yang dibutuhkan sudah kami siapkan hanya tinggal dorongan dari para tokoh baik dari Pulau Belitung maupun dari Pulau Bangka," kata Ketua Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Suryadi Saman di Manggar, Rabu.
Suryadi Saman yang pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Babel ini berharap, HAS Hanandjoedin sudah bisa ditetapkan sebagai pahlawan nasional sebelum 10 November 2022.
"Waktu terus kita maksimalkan, termasuk untuk bertemu dengan para bupati dan tokoh-tokoh masyarakat yang ada di Jakarta, membicarakan langkah yang akan diambil sebelum 10 November 2022,” kata Suryadi.
Semua data dan fakta sejarah terkait dengan HAS Hanandjoeddin sudah dikumpulkan dan bahkan bandar udara di Tanjungpandan sudah sematkan nama HAS Hananjoeddin, demikian juga jalan lintas Belitung-Belitung Timur juga akan diberi nama Jalan HAS Hanandjoeddin.
Pengusulan HAS Hananjoeddin sebagai pahlawan nasional karena dinilai pejuang yang berjasa dalam merebut kemerdekaan, terutama peran dalam menghadapi Agresi Militer I dan II.
Beliau adalah pejuang kelahiran Belitung pada 1910 dan meninggal dunia pada 1995 dengan pangkat terakhir letnan kolonel," kata dia.
Hanandjoeddin juga dipercaya menjadi komandan beberapa satuan pasukan dalam pertempuran tersebut melawan Belanda pada Agresi Militer I dan II
"Atas jasa-jasanya, nama HAS Hanandjoeddin kini diabadikan menjadi nama bandar udara internasional di Tanjung Pandan," kata dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: HAS Hanandjoedin terus diusulkan jadi pahlawan nasional dari Belitung