Pangkalpinang (Antara Babel) - Petani padi dan hortikultura di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, diimbau mengembangkan pola tanam tumpang sari guna meningkatkan keanekaragaman pangan di daerah itu.
"Selama ini petani hanya terfokus mengembangkan satu tanaman padi atau hortikultura saja, sehingga mereka sulit meningkatkan kesejahteraan keluarganya," kata Kabid Tanaman Pangan Hortikultura Distanbunak Kepulauan Babel, Heri di Pangkalpinang, Kamis.
Ia menjelaskan lahan pertanian pola tanam tumpang sari lebih optimal dan menguntungkan petani, karena hasil yang diperoleh lebih banyak.
Selain itu pola tanam tumpang sari ini juga bermanfaatkan sebagai pelindung tanaman utama dari terik matahari, angin kencang dan hama penyakit tanaman.
"Kita berharap petani padi juga menanami tanaman lainnya seperti cabai, jagung, kedelai, terong, sayur mayur di sela-sela bantaran atau pembatas sawah tersebut," ujarnya.
Selama ini, kata dia, petani hanya mengembangkan satu jenis tanaman dan tanaman yang dikembangkan hanya itu-itu saja, sehingga ketersediaan keanekaragaman pangan kurang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Saat ini kita masih mengandalkan pasokan berbagai kebutuhan pokok dan sayur mayur dari luar daerah, karena hasil pertanian lokal yang terbatas," ujarnya.
Untuk itu, kata dia, pihaknya terus mendorong petani untuk mengembangkan pola tanam tumpang sari ini, sehingga petani juga menikmati harga hasil pertanian yang tinggi.
"Selama ini penetapan harga hasil pertanian masih berdasarkan mekanisme pasar, apabila petani panen raya maka harga hasil pertanian tersebut akan mengalami penurunan yang cukup drastis, karena petani masih terfokus mengembangkan satu komoditas saja," ujarnya.