Belitung (ANTARA) - Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie menilai festival Cap Go Meh 2023 telah berhasil menjaga rasa kebersamaan dan mampu memperkuat semangat dan rasa persatuan.
"Festival Cap Go Meh telah menjaga rasa kebersamaan di tengah keberagaman," katanya di Tanjung Pandan, Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, Senin.
Menurut dia, pemerintah daerah menyelenggarakan festival Cap Go Meh 2023 sebagai wujud kerukunan antar umat beragama di daerah itu.
Selain itu, katanya, festival Cap Go Meh juga dilaksanakan guna merangsang pertumbuhan ekonomi masyarakat setelah terdampak pandemi COVID-19.
"Festival Cap Go Meh ini bukan berkaitan dengan agama, akan tetapi melibatkan kultur atau budaya masyarakat," ujarnya.
Dia mengatakan festival Cap Go Meh diharapkan dapat mempererat tali persaudaraan, kerukunan dan rasa toleransi di Belitung.
Baca juga: Festival Cap Go Meh Belitung mencatatkan transaksi Rp168 juta
Isyak menilai hal ini sejalan dengan julukan Belitung sebagai "Negeri Laskar Pelangi".
"Bagaimana warna-warni keanekaragaman suku, agama dan ras yang dimiliki Belitung menjadi modal besar bagi bangsa Indonesia," katanya.
Ia menyebutkan kehidupan umat beragama yang saling toleran menjadi modal besar bagi kemajuan pariwisata Belitung.
"Kalau wisata maju maka ekonomi masyarakat juga akan lebih maju, masyarakat lebih banyak duit, lebih banyak rezeki dan tentu bahagia bersama keluarga," ujarnya.
Ia berharap festival Cap Go Meh 2023 di daerah itu dapat meningkatkan rasa toleransi antar umat beragama.
"Mari bersama-sama merekatkan persatuan dan jalin persaudaraan serta kolaborasi yang indah di tengah perbedaan yang ada," katanya.
Baca juga: Kelenteng di Mentok siapkan pertunjukan seni guna meriahkan Cap Go Meh
Tokoh masyarakat Tionghoa Belitung, Ayie Gardiansyah mengatakan Cap Go Meh dirayakan setiap hari ke-15 setelah peringatan Tahun Baru Imlek yang menandakan berakhirnya rangkaian perayaan Imlek.
"Cap Go Meh adalah penutupan semua rangkaian Imlek dan kembali beraktivitas seperti biasa," ujarnya.
Ia mengatakan perayaan Cap Goh Meh merupakan tradisi yang dilaksanakan pada masa Dinasti Han (206 SM - 221 M) dan terus dilestarikan secara turun temurun sampai sekarang.
"Sampai saat ini tradisi perayaan Cap Go Meh terus dilestarikan dan diperingati oleh masyarakat keturunan Tionghoa," ujarnya.
Ayie menambahkan Cap Go Meh selalu dirayakan oleh masyarakat Tionghoa dengan penuh suka cita.
"Biasanya dengan kegiatan pesta, festival lampion dan menyalakan petasan," katanya.
Baca juga: Warga keturunan Tionghoa di Belitung rayakan Cap Go Meh
Berita Terkait
KPU Belitung bantah pertanyaan debat kedua pilkada bocor
15 November 2024 10:30
KPU Belitung selenggarakan debat publik kedua Pilkada 2024
13 November 2024 16:20
KPU Belitung Timur fasilitasi bahan kampanye untuk paslon Bupati-Wakil Bupati
14 Oktober 2024 22:43
Dua paslon Bupati-Wakil Bupati Belitung Timur deklarasi kampanye damai
24 September 2024 20:05
KPU tetapkan nomor urut paslon Bupati-Wakil Bupati Belitung Timur
23 September 2024 23:32
KPU Belitung tetapkan nomor urut paslon bupati dan wakil bupati Belitung
23 September 2024 20:10
Hendra Caya-Sylpana pilih deklarasi di Gedung Nasional Tanjung Pandan karena bersejarah
20 September 2024 12:42
KPU terima hasil kesehatan calon Bupati dan Wakil Bupati Belitung Timur
4 September 2024 22:00