Pangkalpinang (ANTARA) - Pimpinan Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika menyebutkan program Bantuan Pangan Beras yang digagas oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan disalurkan ke masyarakat melalui Badan Urusan Logistik (Bulog) di Kepulauan Bangka Belitung (Babel), harus terus berlanjut.
"Hari ini Ombudsman RI melihat sejauh mana performance Bulog dalam menyalurkan bantuan pangan beras ke Masyarakat. Tahapan pertama sudah selesai pada bulan ini dan akan di evaluasi di tahap selanjutnya," kata Pimpinan Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika usai mengunjungi Gudang Bulog Sub Divre Wilayah II Bangka di Pangkalpinang, Selasa.
Ia meminta Bapanas melakukan evaluasi dan segera melakukan pengajuan lagi ke Kementerian Keuangan.
"Program ini harus berlanjut, jangan sampai program yang bagus ini tiba-tiba terhenti. Oleh karena itu, program ini akan terus dievaluasi ke depannya," katanya.
Ia mengatakan program Bantuan Pangan Beras harus semakin dikuatkan, hal ini dikarenakan, jika mendapatkan bantuan, masyarakat bisa memperoleh beras dengan harga yang murah dari harga pasar.
"Kami lihat masyarakat Kepulauan Babel sangat senang sekali menerima bantuan beras ini. Tadi pas di pasar, kita sempat cek harga beras. Harga beras yang paling murah di pasar saat ini Rp62.000 per lima kilogram. Kalau dapat bantuan pangan, masyarakat dapat beras dengan harga yang jauh lebih murah," katanya.
Ia menyatakan beras termurah di pasaran Kepulauan Babel saat ini seharga Rp62.000 per lima kilogram. Artinya per-satu kilogram, harganya Rp12.400.
Menurut dia jika dibandingkan dengan bantuan dari pemerintah, masyarakat hanya mengeluarkan Rp9.000 perkilonya. Jadi kalau 5 kilogram, hanya Rp45.000 saja.
"Tentunya sangat jauh sekali," katanya.
Ia mengharapkan pelayanan publik di Kepulauan Babel terhadap masyarakat semakin baik.
"Kami harap, layanan publik dari pemerintah terhadap masyarakat, semakin baik. Semoga Kepulauan Babel menjadi Provinsi yang luar biasa dan modern seperti yang di cita-citakan," tutupnya.