Jakarta (ANTARA) -
Menurut dia, pada tingkat kompetisi global, terjadi pergeseran keseimbangan kekuatan di arena geopolitik dan perluasan pengaruh ekonomi dan militer beberapa negara.
"Di sisi yang lain, aliansi dan kemitraan geopolitik juga telah mengalami perubahan," kata Bambang Soesatyo saat berpidato pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2023 di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu.
Kemudian, lanjutnya, di tingkat kompetisi regional, pada berbagai wilayah geopolitik terjadi peningkatan kompetisi antar negara untuk memengaruhi dan mengamankan minat mereka sendiri yang mencerminkan persaingan politik dan ekonomi yang kompleks.
Beberapa negara juga telah memperkuat hubungan mereka melalui aliansi yang telah mapan. Sementara itu, dengan meningkatnya ketegangan dan pergeseran kepentingan strategis, beberapa negara mengubah orientasi kebijakan luar negeri mereka dan mencari kemitraan yang baru.
Baca juga: Sidang Tahunan MPR - Bamsoet: Perang Rusia-Ukraina isyaratkan pertahanan RI harus holistik
Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin hadiri Sidang Tahunan MPR kenakan pakaian adat Demang khas Betawi
Bambang menjelaskan di tengah globalisasi dan kemajuan teknologi, rivalitas geoekonomi menjadi semakin penting. Persaingan perdagangan, akses sumber daya alam, investasi asing langsung, dan ketergantungan ekonomi antara negara-negara menjadi faktor penting dalam dinamika geopolitik.
Kemudian, perkembangan teknologi komunikasi dan transformasi digital telah memungkinkan interaksi yang lebih intensif antar-negara, baik dalam arena politik, ekonomi, maupun sosial. Teknologi juga memberikan latar belakang baru untuk konflik dan persaingan.
"Perubahan dalam dinamika geopolitik ini juga disertai dengan lompatan teknologi yang signifikan, antara lain teknologi komunikasi dan konvergensi, internet dan digitalisasi, kecerdasan buatan (artificial intelligence), dan implementasi internet of things," jelasnya.
Baca juga: Presiden Jokowi kenakan pakaian adat Tanimbar hadiri sidang tahunan MPR
Baca juga: Polda Metro Jaya terjunkan 2.450 personel gabungan amankan sidang tahunan MPR
Tidak hanya itu, dalam 20 tahun terakhir juga telah terjadi peningkatan signifikan kecanggihan teknologi keamanan dan teknologi militer, serta kemajuan perkembangan perang siber (cyber war-fare) yang memberikan keunggulan taktis dalam pertempuran.
Oleh karena itu, selain urgensi proses transformasi, pertahanan Indonesia yang bersifat komprehensif juga perlu diantisipasi berbagai dinamika geopolitik dan lompatan teknologi secara signifikan.
"Suka atau tidak suka, kita harus menata ulang kerangka kerja pertahanan Indonesia di dalam konstitusi kita, dengan menata kembali haluan negara untuk memastikan Indonesia memiliki kerangka kerja konstitusional yang mampu menangkap kebutuhan zaman," ujar Bambang Soesatyo.
Berita Terkait
Permintaan maaf Jokowi-Ma'ruf di tengah torehan prestasi
17 Agustus 2024 01:33
Ketua DPR: 126 Undang-Undang selesai dibahas jelang akhir jabatan
16 Agustus 2024 15:07
MPR susun rancangan Pokok-Pokok Haluan Negara
16 Agustus 2024 14:37
Ketua DPR ingatkan negara harus hadir agar keadilan tak tunggu viral
16 Agustus 2024 14:32
Momen kebersamaan Presiden Jokowi dan presiden terpilih Prabowo usai hadiri Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD
16 Agustus 2024 14:11
Ketua MPR sebut IKN simbol harapan dan tekad bersama untuk masa depan
16 Agustus 2024 14:02
Kemenkominfo siap akselerasi transformasi digital lewat INA digital
16 Agustus 2024 14:00
Menaker tegaskan PHK jadi jalan terakhir hadapi krisis ekonomi global
16 Agustus 2024 13:56