Koba, Babel (ANTARA) - Bupati Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Algafry Rahman menginginkan olahraga tradisional masuk ke dalam kurikulum muatan lokal di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di daerah itu untuk menjaga kelestariannya.
"Saya minta guru olahraga yang mengajar muatan lokal bisa menyusun itu dan melibatkan siswa, sehingga olahraga tradisional masuk muatan lokal itu benar-binar diminati," katanya di Koba, Rabu.
Usai menghadiri kegiatan bimbingan teknis penyusunan kurikulum muatan lokal, bupati meminta setiap sekolah memiliki olahraga tradisional yang bisa ditonjolkan menjadi pelajaran muatan lokal.
"Tidak mesti semua sekolah memiliki pelajaran muatan lokal yang sama, bisa disesuaikan dengan potensi yang ada atau tergantung dengan minat siswa," ujar bupati.
Algafry mengatakan, memasukkan olahraga tradisional dalam kurikulum muatan lokal merupakan bagian dari upaya melestarikan olahraga turun temurun yang sarat dengan nilai sejarah dan khasanah budaya itu.
"Ini strategi dan pola kita untuk terus menularkan olahraga tradisional kepada para generasi muda, sehingga tidak hilang ditelan waktu dan tergilas oleh kemajuan zaman," ujarnya.
Bupati menyebutkan banyak olahraga tradisional yang bisa menjadi mata pelajaran muatan lokal di antaranya Bola Tampah, Bilun, Kerito Surong, dan beberapa olahraga tradisional lainnya yang terus hidup di tengah masyarakat.
"Kita tidak ingin olahraga tradisional yang dulu hidup dengan semaraknya dan dimainkan para nenek moyang kita, hilang begitu saja akibat kemajuan teknologi dan tidak diwariskan kepada generasi muda," ujarnya.
Oleh karena itu, bupati meminta kepada para guru olahraga se-Bangka Tengah yang sudah mengikuti bimbingan teknis (bimtek) penyusunan pelajaran muatan lokal, dapat memasukkan olahraga tradisional dalam kurikulum muatan lokal.
"Saya harapkan masing-masing sekolah punya satu pelajaran muatan lokal di bidang olahraga yang ditonjolkan dan guru olahraga bisa membuat kerangka pemikirannya bagaimana melakukan itu," ujarnya.