Beltim miliki potensi menjadi "hub" transportasi laut Asia dan Jawa

Belitung Timur (ANTARA) - Bupati Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Burhanudin mengatakan daerahnya memiliki potensi menjadi pelabuhan "hub" atau penghubung transportasi laut kawasan Asia dan Pulau Jawa.

"Kami berkeinginan menjadikan Belitung Timur sebagai "hub" transportasi laut Asia dan Pulau Jawa," katanya di Manggar, Selasa.

Hal ini disampaikan Burhanudin saat menerima kunjungan Kepala Biro Perum LKBN Antara Bangka Belitung, Joko Susilo.

Ia menjelaskan, letak geografis Kabupaten Belitung Timur yang berhadapan langsung dengan Selat Karimata dan Pulau Kalimantan memiliki potensi strategis menjadi pelabuhan penghubung Asia dan Jawa.

Ia berkeyakinan, apabila infrastruktur kepelabuhanan terbangun maka dipastikan banyak menyerap tenaga kerja serta meningkatkan pendapatan daerah.

"Namun untuk mewujudkan ini syaratnya adalah harus menghilangkan arogansi dan ego kewilayahan," ujarnya.

Dikatakan Burhanudin, rencana ini telah
ditawarkannya kepada PT Pelindo (Persero) sebagai BUMN yang memiliki "core bussines" di sektor kepelabuhanan.

Menurutnya, peluang ekonomi yang didapatkan apabila Belitung Timur saat menjadi pelabuhan penghubung antara Asia dan Jawa cukup
besar.

"Kita bisa melihat "waiting list" kapal di pelabuhan Tanjung Priok dalam satu bulan, misalnya lalu lintas kapal tanker dari Asia menuju ke Jawa sewa kapalnya bisa mencapai miliaran rupiah," katanya.

Selain itu, kata Burhanudin, ketika sampai di pelabuhan Tanjung Priok kapal-kapal tersebut tidak bisa langsung bersandar di dermaga melainkan harus antre menunggu giliran bongkar muat kapal-kapal lainnya.

"Biayanya dipastikan mahal, sementara pengusaha butuh waktu yang cepat, feedback-nya harus cepat. Kalau pelabuhan "hub" ada di sini (Beltim) maka antar barang ke sini dulu nanti ada kapal yang angkut ke sana (Jakarta)," ujarnya. 

Disampaikannya, kondisi ini menciptakan peluang ekonomi baru bagi Belitung Timur seperti menyediakan layanan pengisian bahan bakar minyak, galangan kapal, dan lain sebagainya.

"Kami saat ini memang sudah punya pelabuhan namun mengalami sedimentasi sehingga kami sangat membutuhkan investasi infrastruktur kepelabuhanan di Belitung Timur," katanya.