Pangkalpinang (Antara Babel) - Pemerintah Provinsi Bangka Belitung (Babel), mengembangkan sistem tanam padi ladang tumpang sari agar petani tetap menanam padi selama curah hujan tinggi saat musim kemarau.
"Sistem tanam tumpang sari ini dengan memanfaatkan lahan perkebunan sawit, karet, lada putih dan lainnya, sehingga petani tidak lagi membakar lahan padi ladang tersebut," ujar Kabid Pertanian Distanbunnak Babel, Zola di Pangkalpinang, Senin.
Ia menjelaskan, pada tahun ini, petani padi ladang terancam gagal tanam karena mereka terkendala mengolah lahan pertanian seiring anomali cuaca yang ditandai dengan tingginya curah hujan yang terjadi beberapa hari terakhir.
"Pada awal bulan ini, seharusnya petani sudah mempersiapkan lahan untuk ditanami padi pada awal Juli, namun sampai saat ini, petani belum mengolah lahan karena mereka terkendala membakar lahannya," ujarnya.
Ia mengatakan, pola tanam dengan sistem tumpang sari di lorong areal kebun kelapa sawit, sehingga petani tidak perlu lagi membersihkan, membakar lahan pertanian.
"Kebiasaan petani padi ladang ini, yaitu membakar lahan sehingga akan memicu kebakaran hutan, polusi udara dan lainnya," ujarnya.
Menurut dia, benih padi yang akan ditanam dalam pengembangan pola tanam tumpang sari ini yaitu padi gogo karena lebih efisien dan memudahkan petani meningkatkan produksi beras.
"Saat ini, hanya sebagian kecil petani yang mulai menanam padi dengan pola tumpang sari, karena masih rendahnya pengetahuan mereka tentang tanam pola sistem tumpang sari ini," ujarnya.
Untuk itu, kata dia, pihaknya terus meningkatkan pengetahuan petani dengan menggencarkan sosialisasi, pelatihan, penyaluran benih dan lainnya.
"Apabila penerapan sistem tumpang sari ini sudah optimal, sehingga produksi padi petani Babel akan mengalami peningkatan yang cukup signifikan seiring luas perkebunan sawit, karet, lada putih di daerah itu mencapai ribuan hektare," ujarnya.
Ia mengatakan, produksi padi ladang tahun lalu mencapai 6.760 ton dengan luas panen 3.730 hektare tersebar di Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Selatan, Bangka Tengah, Belitung dan Belitung Timur.
"Pada tahun ini diperkirakan produksi padi ladang akan mengalami penurunan karena curah hujan yang masih cukup tinggi, sehingga petani sulit mempersiapkan lahan untuk penanaman padi tersebut," ujarnya.
Berita Terkait
Nilai tukar petani Babel naik 0,75 persen
1 November 2024 14:09
Produksi padi petani Bangka Belitung naik jadi 75.6 ton
1 November 2024 12:21
Babel kemarin, pembangunan irigasi sumur tanah hingga imbauan perbanyak minum air putih
31 Oktober 2024 00:39
Sejak dipimpin Riza-Debby, Bangka Selatan konsisten bangun akses jalan petani
30 Oktober 2024 20:22
Bangka Belitung fokuskan atasi regenerasi petani rendah
30 Oktober 2024 11:35
Erzaldi Rosman tindaklanjuti Instruksi Presiden Terpilih Prabowo "Zero Keluhan Petani"
15 Oktober 2024 09:34
Pemkab Bangka motivasi petani kembangkan lada putih
12 Oktober 2024 17:23
PLN Babel fasilitasi petani membuat pupuk berbahan abu batu bara
8 Oktober 2024 19:31