Pangkalpinang (ANTARA) - Universitas Bangka Belitung (UBB) bersama Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) di Bangka Belitung (Babel) menggelar workshop penguatan sinergi kelembagaan dalam rangka meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) ke perguruan tinggi dan mewujudkan program satu rumah satu sarjana, di Ballroom Aurora Tanjung Pesona Resort Beach Sungailiat, Sabtu dan Minggu kemarin.
Kegiatan ini di ikuti seluruh jajaran pimpinan di UBB, kepala jurusan dan seratus kepala sekolah atau perwakilan kepala sekolah, dan mengundang langsung beberapa narasumber seperti Plt. Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Prof.Tjitjik Sri Tjahjandarie, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Ervawi, Kepala Stasiun Bakamla/Badan Keamanan Laut (BAKAMLA) Prov Babel Letkol Marinir Setya Budi Wiranto.
Rektor UBB Prof. Ibrahim dalam sambutannya menyampaikan bahwa terlaksananya kegiatan ini merupakan bentuk nyata UBB dalam mendorong peningkatan siswa yang lulus SMA/SMK/MA untuk dapat melanjutkan ke perguruan tinggi.
“Berdasarkan data yang kami terima, APK Babel sendiri berada angka 14,85 persen pada tahun 2022 dan lama sekolah rata-rata berada di angka 8,25 persen. Hal itu mendorong kita untuk dapat saling berkolaborasi untuk saling bersinergi dalam mengatasi permasalahan tersebut, hingga terwujudnya program kita yaitu satu rumah satu sarjana,” kata guru besar ilmu politik UBB tersebut.
Menurut Ibrahim, rendahnya APK di Babel dapat dilakukan dengan beberapa diagnosis seperti kesadaran urgensi Pendidikan, godaan ekonomi, kemampuan finansial, kesadaran membayar rendah, trend local dan role model yang terbatas.
Pada dasarnya, rendahnya APK di Babel memang tidak terlepas dari beberapa kondisi sosio-kultural dan kondisi alam yang cukup memadai. Hal itu terbukti bahwa angka indeks generatio terbaik di Indonesia dan justru Pendidikan rendah, karena besarnya godaan untuk mendapatkan penghasilan sendiri mudah didapatkan.
“Mengapa kami menganggap forum ini penting bagi kita semua karena peran kita bukan hanya mengedukasi siswa tetapi juga orang tua dan hal itu tidak hanya terwujud dalam satu institusi saja. Hal itu akan cepat terwujud ketika kita saling bekerjasama dan gotong royong,” ujarnya.
Sementara itu, Pj Gubernur Babel yang diwakili oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Babel Ervawi menyampaikan, pada prinsipnya perguruan tinggi memiliki arah dan tujuan yang sama dengan pemerintah daerah yaitu menjadi pusat keunggulan dalam mendukung arah perbaikan.
“Dengan arah tujuan itulah, APK perguruan tinggi menjadi prioritas kita bersama dalam peningkatan prioritas pelayanan Pendidikan. Perguruan tinggi diharapkan mampu menyelenggarakan pendidikan yang bermutu menghasilkan lulusan yang berkualitas dan tentunya memiliki kecakapan serta kompetensi yang dibutuhkan di daerah saat ini,” paparnya.
“Perguruan tinggi pada dasarnya harus menjadi candradimuka baik bagi sains, teknologi, sosial, budaya ekonomi dn aspek lainnya. Hingga peran kampus tidak hanya focus pada pendidikan tetapi pengabdian kepada Masyarakat,” katanya.
Pemerintah Provinsi Kepulauan Babel telah menetapkan target dan sasaran dalam Upaya mengatasi APK rendah.
“Beberapa program intervensi sebenarnya sudah kita lakukan untuk meningkatkan APK kita dan ada beberapa program beasiswa dari pemerintah daerah bagi yang berprestasi dan kurang mampu untuk mendukung Pendidikan di Babel,” kata Kadin Pendidikan Babel.
Sedangkan Prof. Tjitjik melalui pemaparan materi menyampaikan bahwa dalam mewujudkan Pendidikan yang baik dan berkualitas harus saling bergotong-royong atau menanamkan sikap menjadi pelajar Pancasila.
“Prinsip gotong royong sebenarnya harus kita lakukan secara bersama-sama dan itu juga yang harus kita tanamkan di dalam jiwa pelajar kita agar nanti membuat mereka dapat dikatakan sebagai pelajar mandiri dan independent,” ujarnya.
Selain mengisi materi di acara workshop, Prof. Tjitjik juga melakukan kunjungan ke Hachery Akuakultur yang berada di Kampus UBB Balun Ijuk.