Toboali, Babel (ANTARA) - Kepolisian Resor Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggencarkan sosialisasi tertib berlalu lintas kepada berbagai elemen masyarakat, untuk menekan angka kecelakaan di jalan raya.
"Kita terus menyosialisasikan terkait tertib lalu lintas ini kepada berbagai komponen terutama para sopir, tukang ojek dan kalangan pelajar di sejumlah lembaga pendidikan," kata Kasat Lantas Polres Bangka Selatan Iptu Edi Yusuf di Toboali, Kamis.
Edi menyebutkan program sosialisasi tertib berlalu lintas itu sangat efektif dan terbukti mampu menekan angka kecelakaan lalu lintas di daerah tersebut.
"Selama Operasi Keselamatan Menumbing 2024, tidak ditemukan kasus kecelakaan lalu lintas dan itu membuktikan masyarakat sudah taat dan sadar dalam berkendaraan," ujarnya.
Edi Yusuf juga menyebutkan, selama digelarnya Operasi Keselamatan Menumbing 2024 tercatat 82 pengendara yang di tilang, 119 teguran dan nihil laka lantas.
"Pelanggaran lalu lintas tersebut tergolong rendah jika dibandingkan operasi yang sama pada tahun sebelumnya," ujarnya.
Ia mengatakan, puluhan pengendara yang ditilang merupakan hasil tilang manual karena di Bangka Selatan belum ada elektronic traffic law enforcement (ETLE) atau tilang elektronik.
Kebanyakan pelanggar tidak menggunakan helm, mobil barang dengan muatan yang berlebih, berkendaraan sambil menggunakan telepon seluler dan menggunakan knalpot brong atau tidak sesuai spesifikasi.
"Para pelanggar juga didominasi oleh pengendara anak di bawah umur yang biasanya paling banyak ditemukan di sekitar Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Teladan dan Jalan Raya Gadung," jelasnya.
Ia berharap angka kecelakaan lalu lintas dapat terus ditekan dan masyarakat benar-benar taat dalam berlalu lintas.
"Kesadaran dalam berlalu lintas itu sangat penting, karena tidak hanya merugikan diri sendiri tetapi juga dapat mengancam nyawa pengguna jalan lainnya," ujarnya.