Pangkalpinang (ANTARA) - Lima mahasiswa Tim Program Kreatifitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) Universitas Bangka Belitung yang beranggotakan Ultami Faziati, Reva Dwi Anggraini, Manda Giza Pratiwi, Desma Arifa, dan Sinda Indira bersama Bapak Very Andre Fabiani sebagai dosen pembimbing menciptakan inovasi produk ‘Drums’, sebuah shampo kucing praktis yang memudahkan pengguna untuk memandikan kucing karena tidak perlu dibilas dengan menggunakan air.
Munculnya produk tersebut tidak lain karena banyak sekali keluhan dari pecinta kucing saat mereka sedang memandikan peliharaan mereka, seperti dicakar, kucingnya tidak bisa diam, kucingnya ngereong dan lain sebagainya.
Para ahli juga menjelaskan, kucing tidak menyukai basah karena pengaruh air terhadap rambutnya. Kucing merupakan hewan rewel yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk merawat diri.
Bagi kucing, rambut basah sangat tidak nyaman dan seringkali membutuhkan waktu lama untuk kering. Rambut basah juga lebih berat dari pada rambut yang kering sehingga membuat kucing kurang gesit dan lebih mudah ditangkap oleh predator.
Dari kegelisahan para pecinta kucing itulah mereka membuat produk ini. Terlebih lagi, menurut Ultami Shampo Drums ini terbuat dari bahan-bahan alami yaitu ekstrak daun pelawan, air cucian beras dan ekstrak buah belimbing wuluh yang mengandung vitamin C untuk membantu menyehatkan dan memperkuat rambut kucing.
Salah satu bahan yang digunakan dalam proses pembuatan ‘Drums’ ini merupakan tumbuhan lokal khas Bangka Belitung yaitu daun pelawan. Tumbuhan tersebut memiliki kandungan antibakteri yang baik hingga dapat memperhambat pertumbuhan kutu pada kucing.
Hal itu di ambil dari penelitian PKMRE pada Tahun 2019. Oleh karena itu, kami memanfaatkan tumbuhan ini sebagai bahan utama yang mudah di dapatkan di lingkungan sekitar.
Sementara itu, Manda menambahkan terkait bahan lainnya yang didapatkan dengan cukup mudah.
“Kami juga melihat air cucian beras yang memiliki kandungan inositol sering kali dibuang secara cuma-cuma padahal dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan rambut pada kucing, sehingga air cucian beras yang awalnya dibuang dapat dijadikan sumber uang,” tukasnya.
Kami membuat inovasi Shampo Drums ini berupaya mendukung Pembangunan berkelanjutan Sustainable Development Goals (SDGs) yang ke-6, yaitu air bersih dan sanitasi, memastikan pengambilan suplai air bersih yang berkelanjutan dalam Upaya mengatasi kelangkaan air.
Hal yang membedakan produk ini dengan kompetitor lainnya, yaitu karena Shampo Drums harga jualnya yang lebih murah dari kompetitor lainnya, menggunakan aplikator sikat silicon dalam kemasan yang memberikan sensasi nyaman pada kucing, dan karena tidak perlu dibilas menggunakan air.
Sampai saat ini, produk shampo telah dipasarkan di berbagai macam market place.
“Shampo Drums ini telah launching pada bulan Juni 2024 dan saat ini sedang berlangsung penjualan Shampoo Drums. Pemasaran produk ini telah dilakukan melalui media online seperti Shopee, WhatsApp Busines, Tokopedia. Selain itu, sasaran offline produk ini adalah Pet Shop, pecinta kucing, grooming kucing dan Masyarakat. Saat ini Drums kami jual dengan harga Rp25.000/botol untuk ukuran 100 mL,” tutur Sinda.
“Harapan kami dengan adanya produk ini lebih mempermudahkan pecinta kucing dalam memandikan peliharaan mereka, agar tidak ada lagi keluhan dari pecinta kucing saat mereka sedang memandikan peliharaan mereka, seperti dicakar, kucingnya tidak bisa diam, kucingnya ngereog dan lain sebagainya,” tutur Reva.
“Semoga inovasi Shampo Drums kami ini bedampak menurunkan parameter pencemaran air akibat limbah cair yang digunakan dari hasil memandikan kucing,” ujar Desma.