Manila, Filipina (Antara Babel) - Angin topan besar Haima, angin topan terbesar yang melanda Filipina dalam tiga tahun, memutus aliran listrik dan telepon, merusak rumah-rumah dan menyingkirkan ribuan orang saat badai itu mengenai bagian utara negara.
Belum ada laporan langsung terkait jumlah kerusakan yang ditimbulkan.
Kekhawatiran atas kerusakan besar dari badai Kategori 5 itu, yang membawa angin berkecepatan 225 kilometer per jam sebelum melewati provinsi Cagayan pada Rabu, menyebabkan sejumlah sekolah dan kantor pemerintah berhenti beroperasi di sejumlah wilayah pulau utama Luzon, dan membatalkan sejumlah penerbangan.
Topan Haima melemah di daratan pada Kamis, memicu biro cuaca mencabut tanda peringatan badai di sejumlah wilayah. Badai itu diperkirakan akan keluar melalui provinsi Ilocos Norte pada 07.00-10.00 WIB dan keluar dari negara pada Kamis sore.
Mina Marasigan, juru bicara dari Dewan Pengurangan Resiko dan Manajemen Bencana Nasional, mengatakan bahwa lembaganya telah mendapatkan beberapa laporan terkait kerusakan infrastruktur, terutama di wilayah Cagayan, namun sejauh ini belum ada laporan terkait korban.
"Kami telah mendapatkan beberapa laporan yang mengatakan atap-atap hancur dikarenakan angin kencang. Bahkan pusat operasi Kantor Pertahanan Sipil (di Cagayan) tidak selamat," kata dia.
"Aliran listrik terputus dan sinyal telepon seluler mengalami gangguan".
Gubernur Isabela, Faustino Dy III menyarankan penduduk provinsinya untuk tetap berada di dalam ruangan, termasuk mereka yang berada di pusat-pusat pengungsian.
"Sungai-sungai masih meluap. Mereka harus menunggu pejabat setempat untuk mengumumkan apakah aman untuk keluar," katanya dalam sebuah wawancara di radio.
Belum ada korban terkait badai itu hingga saat ini selain kematian seorang pria berusia 70 tahun dikarenakan serangan jantung saat berada di sebuah pengungsian di Isabella.
Haima menjadi angin topan ke-12 yang menyerang Filipina tahun ini.
Sebanyak kurang lebih 20 angin topan mengenai negara Asia Tenggara itu tiap tahunnya. Angin topan Haiyan mengenai Filipina tengah pada 2013, yang menewaskan setidaknya 6.000 orang.
Topan Besar Haima Melanda Filipina Utara
Kamis, 20 Oktober 2016 16:53 WIB