Koba, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, membentuk brigade pangan untuk merealisasikan program swasembada pangan yang digagas Kementerian Pertanian (Kementan).
"Kami mendukung penuh pembentukan brigade pangan sebagai upaya strategis untuk menjaga ketahanan pangan," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman saat menerima kunjungan Satgas Swasembada Pangan Babel, di kawasan persawahan Desa Namang, Jumat.
Ia menjelaskan, brigade pangan dibentuk untuk melaksanakan program ketahanan pangan terutama dalam peningkatan produksi padi dan membantu dalam proses ekspansi atau peluasan penanaman padi di Bangka Tengah.
Program brigade pangan yang diinisiasi oleh Kementan untuk mempercepat swasembada pangan melalui pemberdayaan petani, khususnya generasi muda dengan penerapan teknologi pertanian modern.
Setiap brigade terdiri dari 15 petani yang mengelola lahan seluas sekitar 200 hektare dan anggota brigade mendapatkan pelatihan teknik pertanian modern, akses alat dan mesin pertanian (alsintan), benih unggul, pupuk, serta dukungan infrastruktur seperti tata air dan irigasi.
Algafry berharap kehadiran brigade pangan menjadi garda terdepan dalam memperkuat ketahanan pangan daerah.
“Saya berharap brigade pangan juga bisa mendorong peningkatan produktivitas para petani lokal," ujarnya.
Wakil Ketua Koordinator Pelaksana Satgas Swasembada Pangan Provinsi Babel Kolonel Inf Hengki Yuda Setiawan mengatakan, kehadiran satgas adalah untuk meyakinkan dan memastikan swasembada pangan di Babel berjalan dengan baik.
“Sesuai dengan arahan presiden, swasembada pangan harus terwujud dalam tahun ini, sehingga kita tidak lagi tergantung dengan beras dari luar dan tidak ada impor beras," ujarnya.
Hengki juga menyampaikan harapan besar untuk petani di Bangka Tengah dan petani semakin hari harus semakin modern.
“Saya berharap Bangka Tengah bisa menjadi sentra padi khususnya untuk daerah sendiri, supaya tidak ketergantungan dengan daerah lain," ujarnya.