Pangkalpinang (ANTARA) - BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan volume barang yang dimuat di pelabuhan pada Desember 2024 sebanyak 233,51 ribu ton atau turun 16,53 persen dibandingkan bulan sebelumnya 279,74 ribu ton.
"Selama Desember 2024, aktivitas bongkar muat barang di pelabuhan mengalami penurunan," kata Kepala BPS Kepulauan Babel Toto Haryanto Silitonga di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan penurunan volume barang yang dimuat terbesar terjadi pada Pelabuhan Sadai-Toboali sebesar 45,74 persen, Pelabuhan Tanjung Pandan sebesar 35,80 persen, karena adanya arus mudik Natal dan Tahun Baru 2025.
Selain itu, stok berbagai kebutuhan masyarakat di gudang-gudang distributor mencukupi, sehingga pengusaha mengurangi pasokan sembako dan kebutuhan lainnya menjelang Natal dan Tahun Baru 2025.
"Selama Januari hingga Desember 2024, secara total volume barang yang dimuat mengalami penurunan sebesar 16,30 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya," ujarnya.
Ia menyatakan volume barang yang dibongkar di pelabuhan pada Desember 2024 sebanyak 123,78 ribu ton atau mengalami penurunan 12,54 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
"Penurunan volume bongkar yang terjadi pada Pelabuhan Lainnya sebesar 46,30 persen dan Pelabuhan Tanjung Pandan sebesar 23,21 persen. Pelabuhan Sadai-Toboali walaupun mengalami peningkatan yang cukup tinggi namun tidak mempengaruhi agregat dikarenakan jumlahnya yang relatif kecil," katanya.
Ia menambahkan selama Januari hingga Desember 2024, jumlah barang yang dibongkar di seluruh pelabuhan turun sebesar 8,69 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
"Secara garis besar pada Desember tahun lalu, aktivitas muat barang lebih besar dibandingkan aktivitas bongkar dan Pelabuhan Pangkalbalam menjadi pelabuhan muat dan bongkar tersibuk se-Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dibandingkan pelabuhan lain," katanya.