Yogyakarta (Antara Babel) - Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta
meminta masyarakat agar menghindari penggunaan kantong plastik atau
"kresek" berwarna hitam sebagai bungkus daging kurban karena dapat
tertempel cemaran kimia berbahaya.
"Jangan sampai membungkus daging dengan kresek atau plastik
hitam," kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian (Distan) DIY
Sutarno di Yogyakarta, Rabu.
Sutarno mengatakan plastik berwarna hitam tidak aman karena
merupakan plastik hasil daur ulang dari berbagai macam plastik dengan
proses yang tidak higienis.
Menurut dia, bungkus yang paling tepat dan aman untuk daging
kurban atau makanan lainnya adalah plastik bening atau transparan karena
bukan hasil daur ulang. "Maka kami anjurkan panitia kurban untuk pakai
plastik transparan saja," kata dia.
Selain itu, Sutarno juga berharap para panitia kurban yang
bersentuhan langsung dengan daging dipastikan tidak sedang terkena flu
atau penyakit menular lainnya.
"Karena daging mudah terkontaminasi virus-virus disekitarnya, saya berharap panitia kurban dalam keadaan sehat," kata dia.
Sutarno mengatakan, pada hari pemotongan hewan kurban, Distan
DIY akan menyiagakan dokter hewan yang tersebar di 40 Puskeswan se-DIY
dengan menggandeng 300 calon dokter hewan dari Fakultas Kedokteran Hewan
(FKH) Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk mengintensifkan pemeriksaan
hewan di seluruh tempat pemotongan hewan kurban.
Menurut Sutarno, meski tim pemeriksa yang dipimpin dokter hewan
Distan DIY menyatakan seluruh hewan kurban di daerah itu bebas dari
penyakit berbahaya, tidak menutup kemungkinan penyakit itu datang dari
sapi yang didatangkan dari luar daerah.
Sejumlah penyakit bawaan sapi yang perlu diwaspadai, di antaranya cacing hati, antraks, dan penyakit menular lainnya.
"Kalau dari kalangan peternak di DIY, kami sudah memastikan bebas
penyakit. Akan tetapi, kami tidak tahu yang dari luar," katanya.
Jangan Bungkus Daging Kurban Dengan Plastik Hitam
Rabu, 23 Agustus 2017 11:50 WIB
Jangan sampai membungkus daging dengan kresek atau plastik hitam,