Jakarta (Antara Babel) - Kadivhumas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto
membenarkan bahwa terdapat pemesanan 5.000 pucuk senjata dari PT Pindad
untuk kebutuhan Polri.
"Dari Pindad hanya sanggup lima ribu pucuk (senjata)," kata Irjen Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Senin.
Menurutnya pembelian senjata tersebut merupakan bagian dari pengadaan 15 ribu pucuk senjata untuk mempersenjatai polisi.
Pengadaan 15 ribu pucuk senjata ini menggunakan anggaran yang sudah disetujui dalam APBN Perubahan.
"Ya betul. Itu dari APBNP," katanya.
Ia menambahkan bahwa dari pihak Pindad hanya sanggup memberi pasokan
sebanyak lima ribu pucuk senjata saja, sehingga pihaknya sedang mencari
pemasok lain untuk memenuhi kebutuhan 10 ribu pucuk senjata lagi.
"Yang 10 ribu pucuk harus dicari dari luar (negeri)," katanya.
Ia menjelaskan bahwa senjata yang dibeli oleh Polri bukan merupakan
senjata serbu tetapi merupakan senjata yang dapat melumpuhkan yang
digunakan untuk keperluan penegakan hukum.
"Spesifikasi teknis bukan untuk senjata serbu tapi untuk melumpuhkan," katanya.
Selain itu, dirinya juga menyinggung tentang pembelian 500 pucuk senjata yang dilakukan oleh Badan Intelijen Negara (BIN).
Ia menegaskan bahwa pembelian senjata tersebut tidak ada kaitannya dengan pembelian senjata untuk Polri.
"Tidak, itu beda lagi, jangan dikaitkan dengan yang 5.000 (senjata) untuk polisi," katanya.
Ia menambahkan bahwa institusi non militer yang ingin melakukan pembelian senjata perlu mendapatkan izin dari Polri.
"BIN, BNN, Bea Cukai, Imigrasi, Kementerian Kehutanan, Lapas juga.
Semuanya (jika hendak membeli senjata harus) izin dari Polri," paparnya.
Setyo juga memastikan bahwa pembelian 500 pucuk senjata untuk BIN telah melalui prosedur perizinan dari Polri.
"Sudah melalui Polri," katanya.
Ia juga menambahkan bahwa masih ada beberapa institusi lain yang berencana melakukan pengadaan senjata pada tahun ini.
"BNN sudah selesai pengadaannya, jumlahnya sampai ke BNN daerah,
cukup banyak. Sudah (selesai) tahun lalu. Kemudian Satpol PP, Bea Cukai
paling minta pengadaan amunisi (peluru) karena mereka (perlu) latihan,"
katanya.
Berita Terkait
Polisi tangkap "babysitter" cekoki bayi dnegan obat penggemuk badan
15 Oktober 2024 15:31
Polri anugerahi Jokowi medali kehormatan Loka Praja Samrakshana
14 Oktober 2024 10:51
Kapolri cek gladi bersih apel pasukan pengamanan pengambilan sumpah Presiden-Wakil Presiden
14 Oktober 2024 10:28
Ibu korban bayi dijual sampaikan terima kasih kepada Polri
9 Oktober 2024 14:53
Kapolda Babel keluarkan surat telegram netralitas anggota Polri pada Pilkada 2024
6 Oktober 2024 17:37
Anggota Kodim apresiasi Polri terima anaknya jalur disabilitas Bintara
4 Oktober 2024 11:40
Polri bongkar kasus penyebaran data elektronik BKN
24 September 2024 15:33
Ketua STIK Lemdiklat Polri resmi dilantik jadi Sekjen Kemenkumham
24 September 2024 12:46