Gorontalo (ANTARA News) - Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek mewisuda 50 bayi berusia di bawah dua tahun yang telah mendapat imunisasi dasar lengkap di Desa Iloponu, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, Selasa.
Dalam prosesi wisuda yang ditujukan sebagai wujud apresiasi bagi orangtua dan anak itu, bayi-bayi tersebut mengenakan toga lengkap dan mendapat sertifikat yang menyatakan bahwa mereka telah mendapat semua imunisasi dasar. Sertifikat itu termasuk syarat untuk memasukkan anak ke pendidikan anak usia dini dan taman kanak-kanak.
"Saya kira bagus ya, memotivasi, agar ibu-ibu itu menggambarkan anaknya nanti sehat, pandai, dan akan jadi sarjana," kata Nila.
Qorin Asyifa termasuk yang mengaku termotivasi mengimunisasi anaknya. Dia tidak mengkhawatirkan efek pasca-imunisasi.
"Tidak khawatir anaknya sakit. Sudah diberitahu oleh kader," kata Qorin, yang berencana membawa anaknya untuk mendapat imunisasi campak dan rubella pada imunisasi massal Agustus-September.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Roni Sampir menyatakan pemerintah akan melakukan pengecekan ulang apabila masih ada anak yang belum diimunisasi lengkap dan petugas kesehatan secara persuasif akan mengajak orangtua membawa anaknya untuk melengkapi imunisasi dasar.
Imunisasi dasar lengkap mencakup pemberian imunisasi Hepatitis B (HB-0) saat bayi berusia kurang dari 24 jam; BCG dan Polio pada usia satu bulan; imunisasi DPT-HB-Hib 1 dan Polio pada usia dua bulan; DPT-HB-Hib 2 dan Polio 3 pada usia tiga bulan; DPT-HB-Hib 3, Polio 4 dan IPV atau Polio suntik pada usia empat bulan; serta Campak atau MR pada usia sembilan bulan.
Bupati Gorontalo Nelson Pomalingi mengatakan prosesi wisuda bayi usia dua tahun yang sudah menjalani imunisasi lengkap mendukung upaya peningkatan cakupan imunisasi dasar lengkap di daerahnya menjadi 93 persen dari 70 persen.
Selain peningkatan sosialisasi mengenai pentingnya imunisasi, menurut dia, prosesi wisuda itu membantu memotivasi orangtua memastikan anaknya mendapatkan imunisasi dasar lengkap.
"Anaknya masih dini tapi sudah pakai baju wisuda, itu luar biasa bagi orangtua," kata Nelson, yang selama 2002-2010 menjabat rektor Universitas Negeri Gorontalo periode 2002-2010 tersebut.
Berita Terkait
Menkes: Babel fokus tangani tuberkulosis dan "stunting"
8 Mei 2018 16:55
Menkes: Indonesia harus punya ketahanan obat domestik
27 Februari 2018 15:34