Jakarta (Antaranews Babel) - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita berupaya mengendalikan harga pangan di tengah kondisi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS agar laju inflasi dapat terjaga sesuai target hingga akhir tahun.
"Kami kendalikan, beberapa dari yang volatile food (inflasi komponen bergejolak) itu," ujar Enggartiasto ditemui usai rapat koordinasi (rakor) mengenai pangan di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis.
Mendag menjelaskan komoditas yang akan menjadi perhatian untuk dikendalikan harganya antara lain beras, minyak goreng, daging, ayam, dan telur.
Enggartiasto menyebutkan bahwa pengendalian harga beras akan mendapatkan perhatian khusus karena merupakan bahan pangan utama yang mempunyai pengaruh besar pada laju inflasi.
"Jadi seperti di rakor yang lalu, kami minta Bulog melakukan operasi pasar. Bukan Bulog jualan di depan pasar, tetapi pedagang pasar menjual beras Bulog dengan margin yang cukup," ujar dia.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kelompok pengeluaran untuk komponen bahan makanan pada Agustus 2018 mengalami inflasi dari tahun ke tahun (year-on-year/yoy) sebesar 4,90 persen.
Selain itu, inflasi untuk komponen bergejolak juga perlu diwaspadai karena mengalami inflasi dari tahun ke tahun (yoy) sebesar 4,97 persen.
Kepala BPS Suhariyanto berharap harga bahan pangan dapat dijaga agar tidak bergejolak supaya inflasi dapat tetap terkendali hingga Desember 2018.
"Itu perlu menjadi perhatian supaya kita lebih waspada ke depan untuk menjaga agar harga pangan tidak bergejolak sehingga inflasi tetap terkendali hingga Desember 2018," ujar Suhariyanto di Jakarta, Senin (3/9).