Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Kementerian Pertanian menyatakan ekspor produk pertanian mencapai Rp441 triliun pada 2017, naik 24 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Meskipun petani menghadapi berbagai kendala," kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementerian Pertanian, Momon Rusmono usai membuka rembug utama Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) tingkat Nasional ke-47 di Kota Pangkalpinang, Jumat malam.
Menurut dia, saat ini untuk jagung dan bawang merah, pemerintah telah berhasil menghentikan impor, tetapi telah mengekspor ke negara tetangga.
"Secara keseluruhan Kementerian Pertanian dalam tiga tahun terakhir ini sudah memberikan dampak yang baik terhadap kesejahteraan ?petani," katanya.
Ia mengatakan jumlah rumah tangga petani sejahtera meningkat dari 85,25 persen menjadi 85,87 persen pada Maret 2017.
"Atas keberhasilan itu, Kementerian Pertanian mendapatkan penghargaan dari WHO atas keberhasilan Indonesia dalam mencapai swasembada beras," katanya.
Tidak hanya itu, Kementan juga mendapatkan apresiasi dari global food yang berhasil meningkatkan produksi pangan tertinggi di dunia.
"Pencapaian ini didapatkan dari kerja keras dan dedikasi para insan pertanian serta komitmen pemangku kepentingan lainnya termasuk kelembagaan petani," katanya.
Berita Terkait
Otonomi KTNA Agro Expo 2024 progres merubah wajah Babel di masa depan
27 Juli 2024 11:43
Zulharman: Semua anggota KTNA harus mandiri dukung swasembada pangan
15 Mei 2024 23:22
Pemprov Babel dorong KTNA berkontribusi turunkan ketergantungan pangan
15 Mei 2024 21:49
Bangka Barat minta petani dan nelayan perluas jejaring
10 Juni 2023 11:56
Bupati Bangka Barat minta KTNA bantu tingkatkan produksi pangan daerah
5 Desember 2022 13:23
Rembuk KTNA Nasional hasilkan 15 kesepakatan
24 September 2018 08:15