Sejalan dengan arahan Presiden dalam Rakornas Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) tanggal 18 Agustus 2022, Gubernur Bank Indonesia telah mencanangkan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) pada 10 Agustus 2022 di Malang.
Kegiatan ini dilakukan di berbagai daerah melalui sinergi yang kuat antara Bank Indonesia, K/L terkait, Pemerintah Daerah setempat, dan mitra strategis lainnya yang bertujuan untuk menjaga stabilitas harga pangan. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
TPID, Forkopimda juga berkomitmen mengatasi inflasi pangan yang diwujudkan melalui Kick Off GNPIP Bangka Belitung yang telah berlangsung pada 5 September 2022, di kantor Perwakilan Bank Indonesia Bangka Belitung.
Deputi Gubernur BI, Dody Budi Waluyo, menyampaikan bahwa GNPIP merupakan tindak lanjut arahan Presiden dalam memperkuat sinergi TPIP dan TPID melalui berbagai upaya extra ordinary.
"GNPIP diharapkan mampu mengendalikan inflasi dari sisi suplai guna mendukung ketahanan pangan secara integratif, masif, dan berdampak nasional," ujarnya.
Implementasi GNPIP jangka pendek memiliki 3 fokus utama, yaitu operasi pasar yang didukung ketersediaan dana dari APBD, Kerjasama Antar Daerah (KAD) dengan memanfaatkan digitalisasi dan subsidi transportasi, serta ketahanan pangan secara end-to-end.
Selaras dengan hal tersebut, Pj Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Ridwan Djamaluddin merangkul Pemda, BI, dan stakeholders terkait untuk melakukan langkah antisipatif menangani inflasi guna mencegah terjadinya gangguan ekonomi.
Pengendalian inflasi menjadi isu prioritas sesuai arahan Mendagri menjadikan GNPIP sebagai momentum penguatan sinergi TPID yang lebih intensif.
"Kolaborasi nyata perlu dipertahankan dan ditingkatkan dalam mengawal kebangkitan ekonomi ditengah-tengah kenaikan harga BBM untuk menjadikan Babel yang lebih baik," katanya.
Serangkaian kegiatan pendahulu telah dilakukan pada GNPIP Bangka Belitung a.l. operasi pasar/pasar murah oleh TPID, high level meeting TPID untuk merumuskan strategi pengendalian inflasi daerah, dan perluasan Kerjasama Antar Daerah (KAD).
Pada acara tersebut disaksikan pula penandatanganan KAD oleh pelaku usaha antara Bangka Belitung dengan Simalungun, dan Bangka Belitung dengan Brebes. KAD tersebut sekaligus melengkapi KAD yang telah berlangsung antara Bangka Belitung mitra daerah lain yaitu Lampung, Jawa Timur, dan Jambi.
Untuk mendukung ketersediaan pasokan pangan, pada kick off GNPIP ini diluncurkan pula implementasi digital farming, urban farming, budidaya bawang merah melalui benih True Shallot Seed (TSS), serta pemberian 77.000 bibit cabai merah kepada Kelompok Wanita Tani (KWT), PKK, Pondok Pesantren, dan masyarakat di Babel.
Pada acara ini, Bank Indonesia juga menyerahkan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) berupa instore dryer bawang merah di Bangka Tengah serta program budidaya ikan nila di Belitung Timur.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
Kegiatan ini dilakukan di berbagai daerah melalui sinergi yang kuat antara Bank Indonesia, K/L terkait, Pemerintah Daerah setempat, dan mitra strategis lainnya yang bertujuan untuk menjaga stabilitas harga pangan. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
TPID, Forkopimda juga berkomitmen mengatasi inflasi pangan yang diwujudkan melalui Kick Off GNPIP Bangka Belitung yang telah berlangsung pada 5 September 2022, di kantor Perwakilan Bank Indonesia Bangka Belitung.
Deputi Gubernur BI, Dody Budi Waluyo, menyampaikan bahwa GNPIP merupakan tindak lanjut arahan Presiden dalam memperkuat sinergi TPIP dan TPID melalui berbagai upaya extra ordinary.
"GNPIP diharapkan mampu mengendalikan inflasi dari sisi suplai guna mendukung ketahanan pangan secara integratif, masif, dan berdampak nasional," ujarnya.
Implementasi GNPIP jangka pendek memiliki 3 fokus utama, yaitu operasi pasar yang didukung ketersediaan dana dari APBD, Kerjasama Antar Daerah (KAD) dengan memanfaatkan digitalisasi dan subsidi transportasi, serta ketahanan pangan secara end-to-end.
Selaras dengan hal tersebut, Pj Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Ridwan Djamaluddin merangkul Pemda, BI, dan stakeholders terkait untuk melakukan langkah antisipatif menangani inflasi guna mencegah terjadinya gangguan ekonomi.
Pengendalian inflasi menjadi isu prioritas sesuai arahan Mendagri menjadikan GNPIP sebagai momentum penguatan sinergi TPID yang lebih intensif.
"Kolaborasi nyata perlu dipertahankan dan ditingkatkan dalam mengawal kebangkitan ekonomi ditengah-tengah kenaikan harga BBM untuk menjadikan Babel yang lebih baik," katanya.
Serangkaian kegiatan pendahulu telah dilakukan pada GNPIP Bangka Belitung a.l. operasi pasar/pasar murah oleh TPID, high level meeting TPID untuk merumuskan strategi pengendalian inflasi daerah, dan perluasan Kerjasama Antar Daerah (KAD).
Pada acara tersebut disaksikan pula penandatanganan KAD oleh pelaku usaha antara Bangka Belitung dengan Simalungun, dan Bangka Belitung dengan Brebes. KAD tersebut sekaligus melengkapi KAD yang telah berlangsung antara Bangka Belitung mitra daerah lain yaitu Lampung, Jawa Timur, dan Jambi.
Untuk mendukung ketersediaan pasokan pangan, pada kick off GNPIP ini diluncurkan pula implementasi digital farming, urban farming, budidaya bawang merah melalui benih True Shallot Seed (TSS), serta pemberian 77.000 bibit cabai merah kepada Kelompok Wanita Tani (KWT), PKK, Pondok Pesantren, dan masyarakat di Babel.
Pada acara ini, Bank Indonesia juga menyerahkan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) berupa instore dryer bawang merah di Bangka Tengah serta program budidaya ikan nila di Belitung Timur.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022