Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Dinas Pekerjaan Umum Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, melakukan pengerukan terhadap alur Sungai Rangkui guna mengatasi banjir yang terjadi di kota itu.
"Pengerukan alur sungai ini untuk mengangkut lumpur atau sedimen yang sudah menumpuk, sehingga aliran air dari hulu semakin lancar dan bisa menampung air lebih banyak," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pangkalpinang, Suparlan Dulaspar di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan, sungai tersebut akan digali sedalam 1-1,5 meter, tergantung dengan permukaan sungainya karena semakin tinggi penumpukan lumpur, maka semakin dalam penggaliannya.
"Diharapkan normalisasi alur sungai ini bisa mengatasi genangan air yang sering terjadi di pusat Kota Pangkalpinang," ujarnya.
Ia mengatakan, pengerukan alur sungai tersebut merupakan program jangka pendek, sedangkan jangka panjang akan dilakukan dengan pemeliharaan secara rutin menggunakan peralatan yang dimiliki saat ini.
"Untuk program jangka panjang saat ini kita telah memliki dua eksavator tipe long arm dan tiga unit truk untuk mengangkut sedimen yang dikeruk. Peralatan yang kita miliki ini untuk normalisasi secara rutin," katanya.
Pengerukan alur sungai tersebut dilaksanakan menggunakan dana bantuan (DABA) dari Pemprov Babel dengan pagu dana sebesar Rp2 miliar.
"Pengerukan alur sungai ini kita dapat bantuan dari provinsi. Selanjutnya untuk pemeliharaan rutin kita menggunakan dana dari APBD untuk biaya operasionalnya," ujar Suparlan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Pengerukan alur sungai ini untuk mengangkut lumpur atau sedimen yang sudah menumpuk, sehingga aliran air dari hulu semakin lancar dan bisa menampung air lebih banyak," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pangkalpinang, Suparlan Dulaspar di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan, sungai tersebut akan digali sedalam 1-1,5 meter, tergantung dengan permukaan sungainya karena semakin tinggi penumpukan lumpur, maka semakin dalam penggaliannya.
"Diharapkan normalisasi alur sungai ini bisa mengatasi genangan air yang sering terjadi di pusat Kota Pangkalpinang," ujarnya.
Ia mengatakan, pengerukan alur sungai tersebut merupakan program jangka pendek, sedangkan jangka panjang akan dilakukan dengan pemeliharaan secara rutin menggunakan peralatan yang dimiliki saat ini.
"Untuk program jangka panjang saat ini kita telah memliki dua eksavator tipe long arm dan tiga unit truk untuk mengangkut sedimen yang dikeruk. Peralatan yang kita miliki ini untuk normalisasi secara rutin," katanya.
Pengerukan alur sungai tersebut dilaksanakan menggunakan dana bantuan (DABA) dari Pemprov Babel dengan pagu dana sebesar Rp2 miliar.
"Pengerukan alur sungai ini kita dapat bantuan dari provinsi. Selanjutnya untuk pemeliharaan rutin kita menggunakan dana dari APBD untuk biaya operasionalnya," ujar Suparlan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018