Pangkalpinang (ANTARA) - PT Timah Tbk mengembangkan teknologi pemisahan antara bijih timah dengan mineral tanah jarang di Tanjung Ular Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
"Ada beberapa proyek investasi yang akan dilakukan perusahaan, salah satunya pembangunan fasilitas pemisahan mineral tanah jarang di Tanjung Ular Kabupaten Bangka Barat," kata Direktur PT Timah Tbk M Riza Pahlevi Tabrani di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan pengembangan pilot project plant di Bangka Barat, untuk memisahkan mineral tanah jarang dari bijih timah yang memiliki nilai ekonomis tinggi dibandingkan bijih timah.
Mineral tanah jarang memiliki nilai ekonomis yang jauh lebih tinggi dari timah. Nilainya bisa 3-4 kali dari logam timah.
"Kita diberkahi oleh Allah SWT diberikan sumber daya luar biasa. Hari ini kita diberikan bagaimana bisa memisahkan mineral tanah jarang itu," ujarnya.
Menurut dia dari bijih timah yang dieksploitasi perusahaan selama ini mengandung mineral tanah jarang. Mineral ini dianggap memiliki nilai yang lebih tinggi.
"Jadi itu komposisinya untuk produksi magnet, buat industri strategis, industri kesehatan. Itu semua coba kita kembangkan. Kalau bisa tahun ini, kalau tidak bisa tahun depan," katanya.