Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebutkan tiga instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait penanganan kecelakaan pesawat jatuh Sriwijaya Air SJ 182.
“Dalam kesempatan pertemuan tadi Presiden Joko Widodo diinstruksikan rapat di sini untuk melanjutkan langkah-langkah percepatan berikut,” kata Menhub Budi Karya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.
Tiga instruksi tersebut yakni penanganan musibah harus cepat untuk mendapatkan kotak hitam agar ditemukan dan diambil jenazah korban dan potongan tubuh pesawat.
Baca juga: Kotak hitam pesawat Sriwijaya Air ditemukan
Baca juga: Polairud Baharkam Polri kembali evakuasi korban Sriwijaya Air
“FDR (Flight Data Recorder) sudah ditemukan,” ujar Menhub Budi Karya.
Kedua, asuransi serta santunan harus segera diberikan kepada keluarga sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Ketiga, penyebab kecelakaan harus segera ditemukan dan dijadikan pelajaran untuk meningkatkan kinerja penerbangan nasional.
Tim penyelam TNI Angkatan Laut telah berhasil menemukan kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di sekitar Pulau Laki-Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Selasa sekitar pukul 16.20 WIB.
Kotak hitam kemudian akan segera diserahkan kepada KNKT untuk segera diunduh datanya dan diinvestigasi guna mengungkap misteri penyebab kecelakaan tersebut.
TNI bersama Tim Gabungan juga tengah menyiapkan rencana pengangkatan potongan besar pesawat dengan menggunakan kapal yang memiliki alat crane untuk mengangkut benda besar.
Tim SAR Gabungan akan terus mengumpulkan potongan pesawat dan lainnya hingga proses pencarian dinyatakan selesai.
Saat ini pencarian juga difokuskan untuk menemukan Cockpit Voice Recorder (CVR), KNKT telah menyiapkan tiga unit Ping Locater Finder dan alat pendeteksi objek di bawah laut yang ada pada Kapal Baruna Jaya IV miliki Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).