Port-au-Prince (ANTARA) - Pemilihan presiden Haiti, yang diadakan untuk menggantikan Presiden Jovenel Moise yang dibunuh pada Juli, telah ditunda hingga 7 November mendatang, demikian menurut media lokal pada Rabu.
Kasus pembunuhan presiden Jovenel Moise telah menjerumuskan Haiti ke dalam kekacauan politik.
Dokumen yang tampaknya dikeluarkan oleh pemerintah yang beredar di media sosial pada Rabu (11/8) mengungkapkan penundaan pemilihan presiden dan legislatif, serta referendum konstitusi, yang sebelumnya dijadwalkan pada 26 September.
Namun, Reuters tidak dapat memverifikasi keaslian dokumen itu secara independen.
Dewan pemilihan umum Haiti pun belum menjawab permintaan komentar.
Perdana menteri baru Haiti, Ariel Henry, mengatakan pada akhir Juli bahwa pemerintah berencana untuk menciptakan kondisi kondusif bagi negara Karibia itu untuk mengadakan pemilihan umum secepat mungkin.
Negara-negara Barat telah mendorong Haiti, negara termiskin di Amerika, untuk memilih kepemimpinan baru sedini mungkin untuk memberikan legitimasi demokratis kepada pemerintah.
Berita Terkait
Pejabat PBB desak dukungan global lebih besar atasi geng Haiti
21 November 2024 10:07
Pesawat AS Spirit Airlines terkena tembakan di Haiti, kru terluka
12 November 2024 16:18
Geng bersenjata di Haiti mencoba kuasai bandara utama
5 Maret 2024 21:53
Dua jurnalis Haiti tewas dibunuh geng kriminal
7 Januari 2022 10:56
AS dakwa seorang pria Kolombia bersekongkol membunuh Presiden Haiti
5 Januari 2022 10:14
Kepala geng Haiti ancam bunuh misionaris AS yang diculik
22 Oktober 2021 11:48
Sekelompok misionaris AS diculik di Haiti saat geng kian nekat
18 Oktober 2021 10:25
Meksiko pulangkan lagi 129 migran ke Haiti
7 Oktober 2021 10:05