Sungailiat, Bangka (ANTARA) - Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggencarkan gerakan mencuci tangan memakai sabun dan air mengalir guna mencegah penyebaran kuman.
Hal itu disampaikan Ketua HAKLI Kabupaten Bangka, Boy Yandra melalui pesan elektronik, Jumat.
Peringatan Hari Mencuci Tangan Sedunia tahun 2021 yang dilaksanakan serentak mengangkat tema "Masa Depan Kita Sudah Dekat - Mari Maju bersama". Tema ini bermakna perlunya tindakan kolektif untuk mengatasi pengabaian investasi, kebijakan, dan program kebersihan tangan.
"Tema tahun ini mengandung makna seruan untuk tindakan yang lebih terkoordinasi untuk mewujudkan kebersihan tangan secara universal," katanya.
Dia mengatakan, ketika tidak mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air bersih yang mengalir, banyak kuman yang bersarang di tangan dan dapat membuat orang sakit.
Boy Yandra mengatakan, ada lima momen penting yang mengharuskan mencuci tangan yakni setelah menggunakan toilet, sebelum makan, ketika menyiapkan makanan, sebelum memegang bayi, dan sesudah mengganti popok.
"Mencuci tangan setelah bersin dan batuk, sebelum menyentuh mata, hidung, dan mulut, sangat perlu dilakukan seluruh masyarakat terutama saat pandemi COVID-19," katanya.
Mencuci tangan secara rutin juga perlu dilakukan setelah menyentuh permukaan benda termasuk gagang pintu, sebelum dan sesudah merawat luka dan orang yang muntah atau diare.
"Kita juga harus mencuci tangan setelah menyentuh sampah, jika tangan kotor atau berminyak, serta sebelum dan sesudah berinteraksi dengan orang yang berada di rumah sakit," ujarnya.
Boy Yandra mengatakan, melansir NDTV, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa tangan merupakan jalur utama penularan virus. Mencuci tangan merupakan satu-satunya tindakan penting untuk mencegah penularan ini.
"Mencuci tangan dengan sabun dan air tidak hanya sederhana dan murah, tetapi juga dapat secara dramatis mengurangi penyakit pada anak kecil, mengajarkan orang tentang mencuci tangan dapat membantu masyarakat agar tetap sehat," kata Boy Yandra.
Berdasarkan situs "Centers for Disease Control and Prevention" (CDC) edukasi cuci tangan di masyarakat dapat mengurangi jumlah penyakit diare sekitar 23 sampai 40 persen, mengurangi penyakit gastrointestinal pada anak sebesar 29 hingga 57 persen.
Mengurangi penyakit diare pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah sekitar 58 persen, mengurangi penyakit pernapasan, seperti pilek sekitar 16 sampai 21 persen.
Kemudian kita juga melakukan praktek membuang masker dengan benar setelah empat jam gunakan, sebelum dibuang masker tersebut di semprot dengan disenfektan, setelah itu tali di potong, lipat dan dipotong-potong tengahnya terakhir dimasukkan ke tempat sampah medis.
HAKLI Kabupaten Bangka melakukan edukasi mencuci tangan dan membuang masker secara benar di pusatkan di sekolah, posyandu serta di pelayanan kesehatan masyarakat.
Peringatan HAKLI tahun ini, kami membuat 10 video edukasi enam langkah cuci tangan pakai sabun serta membuang masker ke tempat sampah medis sesuai Standar WHO. Jangan lupa menerapkan 5 M selalu dilaksanakan dengan baik mulai dari menjaga jarak, cuci tangan pakai air sabun, menggunakan masker, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas.
Ke 10 video CPTS dan membuang masker dengan baik ikut dilombakan di Kemenkes RI dan akan diberi reward untuk video terbaik
"Kita semua berharap semoga wilayah Kabupaten Bangka segera pulih dari sebaran COVID-19 yang terjadi selama dua tahun," kata Boy Yandra yang menjabat Juru Bicara Satgas COVID-19 Kabupaten Bangka.