Jakarta (ANTARA Babel) - Penelitian baru-baru ini menemukan bahwa minuman berenergi dapat menyebabkan hipertensi dan masalah jantung yang berpotensi menyebabkan kematian.
Para peneliti di Amerika menganalisa data dari tujuh studi yang telah diterbitkan sebelumnya untuk menentukan bagaimana mengkonsumsi minuman berenergi bisa berdampak pada kesehatan jantung.
Penulis penelitian seorang asisten profesor dari University of the Pacific di AS, Sachin Shah, mengatakan bahwa para dokter umumnya khawatir jika pasien mengalami 30 milidetik tambahan dalam interval QT (irama jantung) mereka.
"Perpanjangan QT dikaitkan dengan bahaya aritmia. Penemuan menyatakan bahwa minuman energi dapat memperpanjang QT, yang dilaporkan merupakan penyebab kematian mendadak. Maka penelitian harus dilakukan lebih lanjut," ujar Shah.
Para peneliti juga menemukan bahwa tekanan darah sistolik (tekanan darah atas) akan mengalami peningkatan rata-rata 3,5 poin pada 132 responden penelitian.
"Pasien dengan tekanan darah tinggi atau sindrom QT panjang harus berhati-hati sebelum mengkonsumsi minuman berenergi," tambah Shah sebagaimana dikutip dari DailyMail.
"Minuman energi juga mengandung kafein, orang-orang yang tidak terbiasa konsumsi minuman dengan kafein, biasanya memiliki peningkatan tekanan darah yang berlebihan."
Shah menambahkan bahwa orang-orang dengan masalah kesehatan atau orang usia lanjut, mungkin memiliki efek samping yang lebih akut akibat konsumsi minuman berenergi.
Berita Terkait
PMI Bangka gandeng perguruan tinggi guna penuhi stok darah
6 November 2024 11:06
Lima tanda tersembunyi seseorang mengalami sindrom metabolik
2 September 2024 10:50
Dokter ungkap hal salah kaprah soal diabetes yang diwariskan pada anak
18 April 2024 14:19
Penyebab gula darah tinggi bukan hanya karena makanan terbuat dari gula
15 November 2022 11:22
Obat darah tinggi diduga dapat membantu tekan angka kematian COVID-19
5 Juni 2020 10:00
BPOM tarik obat tekanan darah tinggi ARB karena mengandung NDMA-NDEA
4 Desember 2018 16:46
Tekanan Darah Anda tinggi? Konsumsi Sayuran dan Buah
7 April 2017 10:09
Lama Menonton Televisi, Anak Bisa Alami Tekanan Darah Tinggi
28 Februari 2015 14:27