Pangkalpinang (Antara Babel) - Badan Pengawasan Obat dan Makanan di Pangkalpinang memeriksa 105 sampel jajanan sekolah untuk memastikan panganan anak sekolah di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung higienis.
"Saat ini, sebanyak 105 sampel jajanan sekolah tersebut masih dalam tahap pengujian di labortorium dan mudah-mudahan dalam waktu dekat hasil uji pangan sudah dapat dipublikasikan," kata Kasi Pemeriksaan Penyelidikan Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen BPOM di Pangkalpinang Iswadi, Rabu.
Ia mengatakan, sebanyak 105 sampel jajanan diambil dari 15 sekolah tingkat SD, SMP, SMA yang tersebar di kabupaten/kota yaitu Kabupaten Bangka, Bangka Tengah, Bangka Barat, Bangka Selatan, Belitung, Belitung Timur dan Kota Pangkalpinang.
"Kami mengambil tujuh sampel jajanan sekolah di masing-masing sekolah yang diperjualbelikan pedagang misalnya, jajanan es, mpek-mpek, cilok, kerupuk dan lain-lain," ujarnya.
Menurut dia, saat ini, masih ada jajanan sekolah di daerah ini yang mengandung bahan produksi berbahaya seperti obat kimia dan pengawet sehingga perlu dilakukan pemeriksaan dan pengujian rutin terhadap makanan tersebut.
"Kami berupaya agar jajanan sekolah ini terbebas dari berbagai bahan pengawet yang dilarang misalnya, formalin, borax, rhodamin B dan jajanan tidak yang higienis baik saat diperdagangkan maupun proses pembuatan makanan tersebut," ujarnya.
Ia menjelaskan, pengumpulan sampel jajanan sekolah tahap pertama sudah dilakukan pada Februari hingga Maret 2013. Sedangkan tahap kedua pengumpulan sampel akan dilakukan pada September hingga Oktober 2013 di sekolah yang berbeda.
"Pengumpulan dan pengujian sampel jajanan sekolah akan dilakukan secara rutin dengan objek sekolah yang berbeda setiap tahapnya agar tidak ada lagi pedagang jajanan sekolah yang menggunakan bahan berbahaya pada produknya," ujarnya.
Ia mengatakan, jika pada hasil pengujian menemukan bahan berbahaya pada jajanan sekolah itu, BPOM akan memberikan pembinaan langsung kepada pedagang.
"BPOM akan meninjau langsung tempat pembuatan jajanan sekolah itu untuk memastikan penggunaan bahan berbahaya pada produk. Selain itu, BPOM juga akan melakukan pembinaan dan sosilasisasi kepada pedagang," ujarnya.
sementara itu, kata dia, pelajar di daerah ini memili kecenderungan tinggi untuk membeli jajanan sekolah tanpa memperhatikan kebersihan dan kehigienisan makanan tersebut.
"Kami khawatir jajanan sekolah tersebut mengandung bahan berbahaya yang dapat menimbulkan penyakit," ujarnya.
Ia berharap, siswa lebih selektif membeli dan mengonsumsi jajanan sekolah karena tidak semua makanan tersebut aman dari bahan berbahaya.
Selain itu, ia juga mengimbau pihak sekolah dapat membatasi siswa untuk membeli jajanan sekolah yang tidak bersih dan sehat agar tidak menimbulkan penyakit.
BPOM Pangkalpinang periksa 105 sampel jajanan sekolah
Rabu, 10 April 2013 19:31 WIB
"Saat ini, sebanyak 105 sampel jajanan sekolah tersebut masih dalam tahap pengujian di labortorium dan mudah-mudahan dalam waktu dekat hasil uji pangan sudah dapat dipublikasikan."